Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Surat Cinta untuk PSSI

8 Oktober 2019   11:02 Diperbarui: 8 Oktober 2019   11:26 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Hasan Al Habshy / detik.com)

Kalau dalam perintah agama, jika kita melakukan dosa besar maka harus segera bertaubat. Mungkin tidak perlu taubat yang berlebihan tetapi dengan Doa bersama pada saat kongres PSSI pemilihan ketua umum nantinya, demi perbaikan sepakbola Indonesia.

Harus ada semacam instropeksi dari semua pemilik voter pada saat kongres PSSI, karena ditangan pemilik voter-lah masa depan sepakbola Indonesia menjadi taruhannya.

Tim Kajian untuk PSSI
Jelang pemilihan ketua umum PSSI, komisi pemilihan PSSI mensyaratkan uji dan pakta integritas dalam melengkapai verifikasi calon ketua umum, wakil ketua umum PSSI ataupun anggota komite eksekutif (exco) lainnya. Selain cakap dan paham tentang sepakbola Indonesia, calon pengurus baru PSSI diharapkan memiliki integritas dan terbebas dari masalah hukum atau masalah sepakbola di masa lalu.

Selain paham sepakbola Indonesia, sosok ketua umum PSSI harus memiliki sikap profesional dan integritas tinggi, siap menerima kritik atau masukan dari pihak manapun, tidak menjadikan jabatan sebagai alat kepentingan politik atau sekedar "nebeng" popularitas atau bahkan sebagai lahan bisnis, perlu pengorbanan dan perhatian penuh demi kemajuan prestasi sepakbola Indonesia.

Setelah kepengurusan PSSI periode 2020-2024 terbentuk, perlu adanya tim kajian evaluasi untuk mengembalikan prestasi sepakbola Indonesia. Tim kajian ini melibatkan pengurus PSSI, perwakilan klub, perwakilan pelatih, perwakilan pemain, perwakilan suporter, perwakilan wasit, perwakilan wartawan atau media, perwakilan pengamat sepakbola, perwakilan pemerintah, perwakilan swasta atau sponsor, dan perwakilan dari kalangan profesional.

Tim kajian ini membuat blue print atau road map tentang persepakbolaan Indonesia lima sampai sepuluh tahun ke depan. Dari hasil tim kajian inilah, yang harus dijadikan program kerja pengurus dan ketua umum PSSI sebagai nahkoda yang mengawal program tersebut terlaksana.

Segala akar permasalahan sepakbola mulai dari masalah pembinaan usia dini, masalah wasit, masalah suporter, masalah prestasi timnas, masalah jadwal dan kompetisi Liga Indonesia serta masalah lainnya harus dikaji dan didiskusikan untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.

Hal inilah yang selama ini tidak pernah dilakukan dalam kepengurusan PSSI sebelumnya. Karena sepakbola merupakan olahraga populer di Indonesia, maka apapun yang berkaitan dengan PSSI, Kompetisi Liga maupun Timnas Indonesia akan selalu di sorot oleh media dan pecinta sepakbola tanah air.

Timnas Indonesia sebenarnya mempunyai potensi untuk berprestasi, karena selama ini Timnas usia junior dari era Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, hingga Evan Dimas Mempunyai prestasi di Timnas Junior, tetapi ketika bermain di Timnas Senior mengalami penurunan prestasi tidak pernah juara.

Dari pengamatan ini berarti ada yang salah dengan sistem kompetisi Liga Indonesia dan penanganan ketika masuk Timnas Senior. Jangan sampai generasi emas saat ini, para pemain Timnas U-16 dan Timnas U-19, mengikuti jejak senior mereka yang gagal memberikan prestasi, karena kedua Timnas kelompok umur tersebut mempunyai potensi untuk berprestasi di masa depan.

Sehingga PSSI perlu menangani dengan perhatian khusus. Tidak mudah membalikan telapak tangan untuk prestasi instan sepakbola Indonesia, semua butuh proses dan kerja keras serta kerjasama dari semua pihak yang berkaitan dengan sepakbola nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun