Mohon tunggu...
Sonya Amelia
Sonya Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebebasan Perpendapat dalam Demokrasi

23 Juni 2024   18:38 Diperbarui: 23 Juni 2024   18:48 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kebebasan Perpendapat Dalam Demokrasi

Definisi Kebebasan Berpendapat

 

Kebebasan berpendapat dianggap sebagai salah satu hak asasi manusia mendasar yang diakui secara luas secara global. Hak khusus ini memungkinkan individu tetapi juga kelompok untuk mengekspresikan pikiran, ide, dan emosi mereka tanpa takut ditekan atau dihukum. Dalam kerangka masyarakat demokratis, kebebasan berpendapat berdiri sebagai fondasi utama yang memfasilitasi keterlibatan aktif dalam bidang politik, artikulasi kritik, dan pembentukan perspektif publik. Wacana yang akan datang akan menguraikan pentingnya kebebasan berpendapat dalam pengaturan demokrasi, hambatan yang dihadapi, dan pengaruhnya terhadap kemajuan masyarakat. "Salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh negara adalah menyampaikan pendapat. Pasal kebebasan berpendapat diatur dalam UUD 1945 Pasal 28F. Adapun bunyi Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat".

 

Konsep Kebebasan Berpendapat, juga dikenal sebagai kebebasan berbicara, berkaitan dengan hak individu untuk secara terbuka mengartikulasikan sudut pandang, pemikiran, dan keyakinan mereka. Hak ini mencakup berbagai mode ekspresi seperti komunikasi verbal, wacana tertulis, upaya artistik, dan interaksi media. Pengakuan kebebasan berpendapat secara universal didukung oleh beberapa kerangka kerja hak asasi manusia internasional, termasuk Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR).

 

Kebebasan Berpendapat sebagai Pilar Demokrasi

 

Dalam kerangka demokratis, kebebasan berpendapat mengambil peran penting karena berbagai alasan. Partisipasi Publik menonjol sebagai aspek penting karena demokrasi berkembang dengan keterlibatan aktif dari penduduknya. Melalui kebebasan berpendapat, warga negara dapat menyuarakan perspektif mereka tentang masalah politik, ekonomi, dan sosial, terlibat dalam musyawarah publik, dan berkontribusi pada debat. Tidak adanya kebebasan ini akan menghambat keterlibatan publik dalam proses demokrasi. Selain itu, Pengawasan Pemerintah difasilitasi oleh kebebasan berpendapat, memungkinkan publik untuk meneliti tindakan dan kebijakan pemerintah, sehingga berfungsi sebagai mekanisme akuntabilitas penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun