Pengetahuan bahasa memungkinkan penulis untuk menggunakan kata-kata yang membawa makna yang penulis ingin komunikasikan.
Sayangnya, banyak dari kita yang memperlakukan bahasa secara rutin. Kita menggunakan kata-kata tanpa memikirkan makna yang disampaikannya. Hasilnya adalah tulisan yang tidak jelas.
Penulis yang baik perlu mempelajari kata-kata dengan cermat. Mereka harus mempelajari makna tepatnya, terutama nuansa perbedaan makna kata-kata yang serupa.Â
Sebagai contoh:
'Lebih sedikit' dan 'kurang' memiliki arti yang sama bagi sebagian orang.
Tetapi penulis yang cermat memilih 'lebih sedikit' untuk berarti "jumlah barang yang lebih sedikit" dan 'kurang' untuk berarti "mengurangi nilai, tingkat, atau kuantitas."
6. Menggunakan Kata-Kata Teknis dan Akronim dengan Hati-Hati
Setiap bidang pengetahuan memiliki bahasa teknisnya sendiri. Bahasa ini bisa sangat rumit sehingga dikompilasi dengan mudah kamus khusus.
Individu dari bidang tertentu perlu mempelajari kata-kata teknis dan akronimnya dan kemudian, menggunakan istilah-istilah ini secara bebas dalam berkomunikasi dengan kitaa, orang lain yang termasuk dalam bidang tersebut.
Tetapi masalah dapat muncul ketika orang-orang dari bidang tertentu berkomunikasi dengan orang-orang di luar bidang mereka dengan menggunakan istilah teknis mereka sendiri.
Meskipun kata-kata ini adalah kata sehari-hari bagi mereka, ini mungkin tidak dikenal oleh orang-orang di luar bidang itu.