Mohon tunggu...
Sonta Frisca
Sonta Frisca Mohon Tunggu... Konsultan - Im falling

Mature Girl

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Saung Rangon dan Taman Buaya, Wisata Budaya dan Satwa di Cikarang

4 Maret 2023   16:28 Diperbarui: 19 Maret 2023   18:13 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Cikarang, dok. pribadi

 

Makan Siang 

Setelahnya beranjangsana di Saung Raon kami pun melanjutkan perjalanan menuju Taman Buaya. Perjalanannya sekitar 30 menitan dari Saung Raon. Karena perut sudah cukup lapar, para Kompasioner sepakat untuk makan siang di rumah makan padang pertama yang dijumpai.

Setelah perjalanan sekitar 15 menit akhirnya kami menemukan sebuah rumah makan padang pas di pengkolan jalan. Para Kompasioner segera memesan makanan. Kebanyakan memesan nasi dengan lauk pauk ayam bakar atau ayam goreng serta sayuran singkong rebus dan gulai nangka. Sambal hijau dan merah juga menambah penuh piring makan Kompasioner. Ada juga Kompasioner yang memesan jengkol balado ataupun telur dadar.

Semuanya tampak lahap. Harga makanannya cukup terjangkau dengan pelayanan yang baik dan ramah. Teh hangatnya diberikan secara gratis. Sekitar setengah jam kemudian kami melanjutkan ke Taman Buaya.

 

Taman Buaya

Sebelum sampai di Taman Buaya, banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Kompasioner mengenai taman wisata ini. Milik siapakah Taman Budaya ini? Apakah ini milik Pemda atau bukan? Apakah buaya ini ditangkar untuk diambil kulitnya? Mengingat betapa mahalnya tas yang terbuat dari kulit buaya.

Kompasioner di Taman Buaya, dok. pribadi
Kompasioner di Taman Buaya, dok. pribadi

Semua pertanyaan tersebut terjawab ketika bertemu Bapak Warsidi. Taman Buaya ini direlokasi ke Cikarang sejak tahun 1991. Sebelum mereka dipelihara di daerah Jakarta Barat. Dulunya jumlah buaya berkisar 500 ekor, tetapi sekarang jumlahnya sudah berkurang menjadi 320 buaya akibat kematian.

Menurut Pak Warsidi mayoritas penyebab kematian buaya adalah akibat buaya memakan botol kemasan minuman. Botol kemasan tidak bisa diurai di dalam tubuh, lalu lambat laun tubuh buaya akan menyusut sehingga menyebabkan kematian. Oleh karena itulah, di setiap kolam diberi peringatan agar para pengunjung tidak melempar botol ke arah kolam buaya. Buaya yang berada di enam kolam besar ini berusia sekitar 20-65 tahun dari jenis buaya air tawar dari Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Untuk buaya yang lebih muda ditangkar di daerah Tangerang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun