Mohon tunggu...
Wawan Andang S
Wawan Andang S Mohon Tunggu... Akuntan - Chief Internal Auditor Accounting Finance

Seorang Dosen, Akuntan, Auditor, dan trainer dibidang akuntansi dan ekonomi Kunjungi Linkedin saya juga untuk melihat artikel-artikel saya terkait Fraud, Audit, Akuntansi dll. atau dapat menghubungi saya melalui email : Sonofbiak@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Fraud atas Laporan Keuangan - Dari Sudut Pandang Internal Audit (Lanjutan Sesi 2)

23 Juli 2024   10:08 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:17 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum Benford, juga dikenal sebagai hukum Newcomb--Benford, hukum bilangan anomali, atau hukum digit pertama, dengan melakukan pengamatan dalam banyak kumpulan data numerik dan juga pengamatan tentang distribusi frekuensi digit utama dalam banyak set data numerik dikehidupan nyata

Di dalam matematika terdapat metode-metode untuk menentukan keaslian suatu data. Salah satu metode ini didasarkan pada frekuensi kemunculan digit pertama. Pada tahun 1938, seorang fisikawan bernama Frank Benford menemukan bahwa kemunculan angka 1 pada digit pertama suatu data acak lebih sering dari angka 2, angka 2 lebih sering dari angka 3 dan seterusnya. Frekuensi kemunculan suatu angka akan mengecil seiring bertambah besarnya angka di digit pertama. Benford's Law dapat digunakan untuk memprediksi frekuensi kemunculan sebuah angka dalam serangkaian data numerik. Berdasarkan kemampuannya dalam menganalisis anomali data pada sebuah data set, Benford's Law banyak digunakan dalam berbagai bidang.

Berikut Hukum benford untuk menilai suatu nilai dalam suatu peristiwa atau transaksi:

Wawan Andang Saputra
Wawan Andang Saputra

Wawan Andang Saputra
Wawan Andang Saputra

Hukum benford ini, saya gunakan untuk mengecek suatu transaksi, contohnya adalah Revenue dari suatu Perusahaan, tentunya dalam menggunakan benford law ini harus menggunakan parameter-parameter yang sudah ditentukan oleh seorang auditor/pemeriksa, dan hukum benford ini tidak bisa langsung dipakai tanpa memiliki parameter yang telah ditentukan, karena bisa berdampak pada kesalahan analisis.

Wawan Andang Saputra
Wawan Andang Saputra

Dari data diatas diketahui transaksi dari Sales atau revenue dalam 1 Periode, terlihat jelas (garis merah) menunjukan menunjukan sales atau revenue nya trend grafik nya rata-rata di 9% sd 11%, ini menandakan dan mengidentifikasikan bahwa Perusahaan melakukan income smoothing. Dari pemeriksaan yang saya lakukan membuktikan bahwa Perusahaan melakukan 2 hal, diantaranya:

  1. Adanya pengakuan Sales/revenue yang tidak seharusnya (Over,Under statement & Fiktif). 
  2. Adanya pergeseran atau penundaan atas transaksi yang digeser untuk tahun berikutnya

Demikian sharing pengalaman penulis terkait fraud atas laporan keuangan, mudah-mudahan dapat menjadi gambaran atau informasi terkait fraud yang terjadi di laporan keuangan yang merupakan lanjutan dari tulisan di artikel saya sebelum nya..

Salam

Wawan Andang Saputra. SE., M.Acc., Ak., CA., ACPA., Asean CPA., CRMP., AMROT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun