Mohon tunggu...
Sonny Wibisono
Sonny Wibisono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku: 'Message of Monday' - http://www.sonnywibisono.com

Writer | Kuliner | Traveler | Penulis Buku: 'Message of Monday' - Sila kunjungi: www.sonnywibisono.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Frank de Boer, Ajax, dan Selamat Datang Kembali Louis van Gaal!

6 Agustus 2021   14:48 Diperbarui: 6 Agustus 2021   22:56 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena keberhasilan di Ajax inilah, membuat manajemen Inter kepincut meminangnya. Manajemen Inter mungkin lupa, selain karena Ajax merupakan tim terkuat di negaranya, iklim sepakbola di negara Belanda juga berbeda dengan di Italia. Faktanya, de Boer pun tak bisa berbuat apa-apa. Baik di negeri pizza, maupun saat melatih di Inggris.

Pengangkatan de Boer sebagai pelatih kepala Timnas Belanda membuat KNVB banjir kritik. Bagaimana bisa pelatih yang dianggap gagal total di klub-klub yang ditanganinya malah membesut tim sekelas timnas.
 
KNVB tak mau berjudi lagi. Selepas de Boer, harus dipilih pelatih yang benar-benar berkualitas dan berpengalaman. Sebenarnya van Gaal telah resmi mengumumkan undur diri dari hingar bingar sepakbola pada Mei 2019 lalu. Bahkan kabarnya ia sudah berjanji ke isterinya tak akan kembali ke sepakbola lagi. Waktunya van Gaal menikmati masa tuanya. Maklum, usia juga yang membuat van Gaal mengambil keputusan itu sebelumnya.

Akhirnya, van Gaal luluh juga oleh rayuan KNVB. Misi utama van Gaal jelas, meloloskan Belanda ke Piala Dunia Qatar 2022. Di klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa, Belanda berada pada posisi ke dua di bawah Turki dengan selisih 1 poin. Di pertandingan pertama, de Oranje, julukan Timnas Belanda, kalah dari Turki. Saat itu timnas masih ditangani de Boer. 

Hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke Qatar. Sedangkan runner up masih harus memainkan pertandingan play-off. Bila harus play-off, tak ada jaminan Belanda bisa lolos. Nah, misi pertama van Gaal ialah meloloskan Belanda sebagai juara grup. Masih ada 7 pertandingan lagi. Belanda juga bisa melakukan revans terhadap Turki.

Dapatkah van Gaal melakukannya? Selama membesut Timnas Belanda dalam dua periode sebelumnya, torehan van Gaal terbilang ciamik. Dalam 44 pertandingan di semua ajang kompetisi, de Oranje meraih 27 kemenangan, 13 hasil imbang, dan hanya 4 kali kalah.

Jika lolos ke Qatar, sesuai opsi kontraknya, van Gaal masih harus mendamping anak asuhannya berlaga di Piala Dunia Qatar. Barulah setelah itu, van Gaal benar-benar bisa beristirahat penuh. Ya, kita tunggu kiprah van Gaal selanjutnya. Mampukah ia membawa kembali kejayaan Timnas Belanda, ataukah ia malah tidur tak nyenyak saat pensiun nanti. Kita lihat saja nanti!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun