Di luar itu, Sigid Kusumowidagdo, Human Capital Advisor pada Bank Pundi Indonesia Tbk membeberkan kepemimpinan Jokowi-JK dalam menggenjot infrastruktur masih mengandalkan utang luar negeri.
Sampai dengan awal Februari 2016 telah disepakati beberapa pinjaman/utang. Dengan Asian Development Bank sebesar 10 miliar Dollar AS, Bank Dunia 11 miliar dollar AS, China Development Bank dan Industrial & Commercial Bank of China Rp646,9 triliun yang juga dipakai untuk proyek Kereta cepat. Internasional Bank for Reconstruction & Development 3,2 miliar dollar AS, Islamic Development Bak Rp68 triliun, pinjaman bilateral Jepang, Jerman, Prancis Rp261,85 triliun.
Ketika kita semua sibuk menghalau gerakan Islam Radikal, kita juga tidak boleh luput menghalau gerakan liberalisme yang menggunakan economic war. Goal-nya tak lain, Indonesia bangkrut, Indonesia dipotong-potong!
(diolah dari berbagai sumber/***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H