Mohon tunggu...
Sonny Hendrawan Saputra
Sonny Hendrawan Saputra Mohon Tunggu... Corporate Communication -

Someone who loves the diversity of cultures, enjoys to observe dynamic of politics, and learns from outstanding people with notable achievements. Dreaming of exploring the beauty of world with any uniqueness in any part of it.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Febri Hapsari Dipokusumo: Keanggunan dalam Tradisi Keraton, Rumah Tangga, dan Semangat Generasi Muda

17 April 2012   13:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:30 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keanggunan yang Menginspirasi

[caption id="attachment_172271" align="aligncenter" width="287" caption="RAy Febri Hapsari Dipokusumo"][/caption]

Keanggunan yang mengispirasi, itulah kata-kata yang terlintas saat melihat jejak langkah sosok wanita bernama Raden Ayu (RAy) Febri Hapsari Dipokusumo. Aktifitasnya sehari-hari telah mencitrakan suatu bentuk inspirasi bahwa siapa saja bisa berkontribusi bagi masyarakat sekitarnya dengan tetap mempertahakan nilai-nilai kehidupan pribadi bagi seorang wanita. Febri berhasil menciptakan keanggunannya dalam tradisi keraton, rumah tangga, dan semangat generasi muda.

[caption id="attachment_172273" align="aligncenter" width="400" caption="Tim muda Febri bersiap dalam pagelaran Anne Avantie yang turut mempromosikan Keraton Surakarta"]

13346678251154806651
13346678251154806651
[/caption]

Sejak menikah dengan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Dipokusumo, putra dari Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono XII, mantan Runner-up Putri Citra Nasional 1992 ini semakin melebur dengan tradisi Jawa. Sebagai wanita modern, dia tetap merasa nyaman dalam balutan kebaya, sanggul, kain batik, ataupun berbagai aksesoris tradisional lainnya dalam menjalankan kesibukan sehari-harinya. Tak hanya dalam tataran fisik dalam menjaga tradisi keraton, Febri juga dengan penuh semangat berusaha mempopulerkan Keraton Surakarta ke dunia luar. Salah satunya adalah bekerjasama dengan desainer kebaya Anne Avantie untuk menggelar pagelaran busana di halaman Keraton Surakarta bertajuk"Anne Cinta dan Sahabat" pada tanggal 27 Mei 2011. Febri mengerahkan puluhan anak muda di Solo untuk terlibat sebagai panitia. Di satu sisi, acara itu berhasil mempopulerkan keraton karena diliput oleh TV Nasional dan Internasional dan diikuti banyak selebritis tanah air dan di sisi lain acara itu juga mampu memberikan kesadaran bagi generasi muda tentang kemegahan budaya Jawa. Para panitia yang terlibat tampak gagah dan cantik dalam busana tradisional dan dituntut untuk mampu menjelaskan tentang Keraton kepada para tamu undangan yang hadir. Sebuah inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan budaya.

[caption id="attachment_172277" align="aligncenter" width="400" caption="Febri memberikan motivasi dan pelatihan kewirausahaan kepada para mantan pekerja seks komersial"]

1334668036861919897
1334668036861919897
[/caption]

Ibu Rumah Tangga

[caption id="attachment_172274" align="aligncenter" width="400" caption="Febri dan keluarga"]

1334667858527801635
1334667858527801635
[/caption]

Sebagai sosok yang terkenal dengan aktifitas yang sangat padat, banyak orang yang terkejut saat membaca Curriculum Vitae wanita yang pernah memberikan pelatihan kewirausahaan bagi puluhan mantan pekerja seks komersial ini tertulis sebagai ibu rumah tangga. Febri mengakui bahwa sebagai ibu rumah tangga merupakan profesi utamanya. Dalam kesibukannya, dia tak pernah melupakan waktu untuk keluarga. Keromantisan selalu tampak dari Febri dan suaminya. Bahkan Febri sering didampingi sang suami saat memberikan motivasi dalam berbagai acara yang dikelola oleh lembaga FHD (Fresh Healthy Dynamic; variasi singkatan dari namanya). Muhama Lohmi, mahasiswa dari Thailand yang terlibat sebagai tim Febri dalam kepanitiaan ASEAN Paragames 2011 merupakan salah satu orang yang terkesan dengan keharmonisan rumah tangga mereka. Dia mengatakan bahwa Febri dan suaminya bisa menjadi contoh para keluarga muda yang sedang belajar membina rumah tangga. 1 putra dan 2 putri Febri juga sering diajak untuk melihat langsung aktifitas Febri di lapangan. Selain untuk lebih dekat dengan anak-anaknya, mereka juga bisa lebih tahu kegiatan-kegiatan yang bersifat budaya dan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Sang Bunda bagi Generasi Muda

[caption id="attachment_172275" align="aligncenter" width="400" caption="Febri setelah memberi motivasi bagi Paskibra Solo"]

13346679081487633140
13346679081487633140
[/caption]

Di wilayah Solo dan sekitarnya, Febri biasa dipanggil Bunda oleh para anak-anak muda. Panggilan ini tak berlebihan mengingat Febri telah banyak berkontribusi dalam pembinaan generasi muda untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sekaligus untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Sejak 2003, Febri terlibat dalam Paguyuban Putra Putri Solo. Dia menjadi ketua sekaligus pembina bagi anak-anak muda yang Solo yang ingin mempromosikan budaya dan pariwisata Kota Solo. Tak hanya itu, dia, dia juga dipercaya untuk memberikan pembinaan dan pelatihan motivasi kepada Paskibra Solo dari tahun ke tahun. Contoh lain yang mengesankan adalah dia juga dipilih untuk menyemangati kawula muda yang terlibat dalam Solo Batik Carnival untuk tampil di Changi Paradi di Singapura pada tahun 2010.

[caption id="attachment_172276" align="aligncenter" width="307" caption="Putra Putri Solo yang dibina oleh Febri"]

13346679682034207422
13346679682034207422
[/caption]

Tahun 2008 merupakan tahun yang penting bagi generasi muda di Solo karena sejak itulah banyak anak muda yang terlibat dalam kegiatan budaya sekaligus memperkenalkannya kepada dunia. Tak lepas dari Febri, di tahun itu Febri mengumpulkan 92 anak muda untuk terlibat dalam kepanitiaan World Heritage Cities Conference and Expo yang diadakan oleh UNESCO dan diikuti berbagai negara di dunia. Selanjutanya Febri tak berhenti mengobarkan semangat budaya generasi muda dengan membentuk Solo Youth Heritage. Bersama organisasi ini, Febri berhasil mengerahkan ratusan anak muda untuk mengenal lebih dekat tradisi keraton seperti sekaten, nginang, dan gamelan Masjid Agung Kota Surakarta. Organisasi ini juga mengajak anak-anak muda untuk mengenal museum-museum di Solo secara lebih dekat dengan mengadakan kunjungan ke tempat tersebut.

Dalam acara Woman International Club Annual Meeting, Febri tak lupa melibatkan anak-anak muda juga untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada para istri duta besar dengan membuat acara di pendapa Pura Mangkunegaran, kunjungan ke Candi Cetho dan Candi Sukuh, dan workshop membatik. Tak cukup itu, Febri mengerahkan generasi muda dalam International Lafarge Annual Meeting. Tim Febri berhasil membuat terkesan para tamu asing dalam acara di Candi Brobudur dan Candi Prambanan dengan Sendratari Ramayananya serta dengan workshop pembuatan wayang kulit. Hal itu juga mirip dengan acara ASEAN Paragames 2011 dimana dia mengerahkan ratusan anak muda dari seluruh Indonesia untuk terlibat.

Tak dipungkiri, hal yang dilakukan Febri semakin membuat anak muda sadar budaya, menjaga, dan mengenalkannya ke mancanegara.

Itulah sedikit inspirasi tentang RAy Febri Hapsari Dipokusumo. Saat ini dia juga aktif sebagai penjajar di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta dan pemilik pusat kecantikan Griya Hapsari di Surabaya. Keanggunannya merupakan representasi Kartini di masa kini. Selamat Hari Kartini 2012!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun