Mohon tunggu...
Sonny Hendrawan Saputra
Sonny Hendrawan Saputra Mohon Tunggu... Corporate Communication -

Someone who loves the diversity of cultures, enjoys to observe dynamic of politics, and learns from outstanding people with notable achievements. Dreaming of exploring the beauty of world with any uniqueness in any part of it.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Febri Hapsari Dipokusumo: Keanggunan dalam Tradisi Keraton, Rumah Tangga, dan Semangat Generasi Muda

17 April 2012   13:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:30 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2008 merupakan tahun yang penting bagi generasi muda di Solo karena sejak itulah banyak anak muda yang terlibat dalam kegiatan budaya sekaligus memperkenalkannya kepada dunia. Tak lepas dari Febri, di tahun itu Febri mengumpulkan 92 anak muda untuk terlibat dalam kepanitiaan World Heritage Cities Conference and Expo yang diadakan oleh UNESCO dan diikuti berbagai negara di dunia. Selanjutanya Febri tak berhenti mengobarkan semangat budaya generasi muda dengan membentuk Solo Youth Heritage. Bersama organisasi ini, Febri berhasil mengerahkan ratusan anak muda untuk mengenal lebih dekat tradisi keraton seperti sekaten, nginang, dan gamelan Masjid Agung Kota Surakarta. Organisasi ini juga mengajak anak-anak muda untuk mengenal museum-museum di Solo secara lebih dekat dengan mengadakan kunjungan ke tempat tersebut.

Dalam acara Woman International Club Annual Meeting, Febri tak lupa melibatkan anak-anak muda juga untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada para istri duta besar dengan membuat acara di pendapa Pura Mangkunegaran, kunjungan ke Candi Cetho dan Candi Sukuh, dan workshop membatik. Tak cukup itu, Febri mengerahkan generasi muda dalam International Lafarge Annual Meeting. Tim Febri berhasil membuat terkesan para tamu asing dalam acara di Candi Brobudur dan Candi Prambanan dengan Sendratari Ramayananya serta dengan workshop pembuatan wayang kulit. Hal itu juga mirip dengan acara ASEAN Paragames 2011 dimana dia mengerahkan ratusan anak muda dari seluruh Indonesia untuk terlibat.

Tak dipungkiri, hal yang dilakukan Febri semakin membuat anak muda sadar budaya, menjaga, dan mengenalkannya ke mancanegara.

Itulah sedikit inspirasi tentang RAy Febri Hapsari Dipokusumo. Saat ini dia juga aktif sebagai penjajar di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta dan pemilik pusat kecantikan Griya Hapsari di Surabaya. Keanggunannya merupakan representasi Kartini di masa kini. Selamat Hari Kartini 2012!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun