Perusahaan yang tidak memiliki teknologi informasi terbaik cenderung lambat dalam mengelola informasi. Hal ini berdampak pada kemampuan menganalisis tren, data, demografi terkini, dan sebaiknya. Akibatnya, perusahaan menjadi kurang efisien dalam mengatasi berbagai problem.
5. Pajak dan Pelaporan Keuangan
Salah satu tantangan utama teknologi bagi aspek perpajakan dan pelaporan keuangan adalah efisiensi. Perusahaan yang masih mengadopsi sistem perhitungan keuangan konvensional cenderung kesulitan menemukan data-data yang dibutuhkan saat diperlukan, misalnya ketika audit. Teknologi informasi juga diperlukan untuk membuat laporan secara cepat dan ringkas tetapi dengan tingkat kesalahan rendah.
Perusahaan biasanya melakukan prediksi kondisi keuangan (financial forecast) secara rutin. Akan tetapi, tanpa teknologi website development khusus dengan kemampuan pendataan akurat, prediksi ini bisa meleset jauh dan menjurus pada pelaksanaan strategi yang keliru.
Strategi Penerapan Teknologi Informasi Selama Pandemi
Manfaat teknologi informasi yang paling terasa saat ini adalah untuk mendukung bisnis selama pandemi. Walau merupakan peristiwa luar biasa, perusahaan tetap bergantung kepada teknologi informasi dan perangkat pendukungnya untuk menyesuaikan diri dengan situasi seperti WFH dan perkiraan ekonomi yang tidak menentu.
Dampak pandemi yang menimpa seluruh aspek bisnis menuntut penerapan teknologi informasi secara spesifik sesuai dengan bidangnya. Berikut beberapa strategi penerapan teknologi yang bisa dilakukan:
1. Menentukan Fungsi Inti yang Bisa Dikelola secara Remote
Perusahaan bisa melakukan efisiensi dan tindakan keamanan dengan menetapkan fungsi yang bisa dikelola dari jauh. Teknologi informasi seperti internet, perangkat komunikasi video, dan sistem cloud internal perusahaan membantu dalam hal pengelolaan fungsi pekerjaan yang bersifat remote.Â
2. Menunjuk Satu Pemimpin dan Tim Pendukung untuk Krisis
Manajemen krisis selama pandemi akan membutuhkan banyak komunikasi. Hal ini berlaku bahkan ketika sebagian besar pegawai mungkin bekerja dari rumah. Dalam hal manajemen risiko, situasi ini berisiko menciptakan birokrasi ruwet untuk mengatasi masalah yang muncul dalam setiap aktivitas bisnis.
Salah satu strategi yang bisa digunakan adalah menunjuk satu pemimpin khusus untuk merespons situasi darurat. Sosok ini harus didukung oleh tim pendukung dengan anggota yang juga ditetapkan dari awal, lengkap dengan fungsi masing-masing. Mereka harus memiliki saluran komunikasi khusus untuk penanganan situasi darurat yang bisa diakses setiap departemen.
3. Perkuat Aspek Komunikasi
Situasi khusus seperti pandemi berisiko memperlambat atau menghambat berbagai aktivitas di semua lini bisnis, mulai dari produksi, logistik dan rantai pasokan, hingga penjualan. Komunikasi wajib menjadi faktor penting dalam pengelolaan bisnis. Anda bisa bekerja sama dengan software house untuk menciptakan lebih banyak saluran komunikasi yang dikelola secara terarah untuk berbagai departemen, dari produksi, distribusi, hingga pemasaran.
4. Menyaring Arus Informasi
Pakar TI serta berbagai departemen terkait komunikasi di perusahaan harus pandai menyaring arus informasi dari luar. Hal ini berguna untuk mencegah analisis keliru terhadap kondisi bisnis, ekonomi, dan keuangan perusahaan. Perusahaan sebaiknya juga melatih karyawan dari setiap departemen untuk belajar menyaring informasi dari sumber seperti situs dan media sosial, misalnya mengenali kabar yang hanya mengandung klaim berlebihan tanpa bukti.