Ngomongin soal PDKT nih, PDKT itu apa sih?
PDKT menurut kawan-kawan dari Citayem sih kependekan dari PenDeKaTan. Dengan kata lain PDKT adalah usaha untuk melakukan pendekatan atau mendekati lawan jenis.
Dalam Islam istilah PDKT adalah Taaruf yaitu proses perkenalan pria dan wanita untuk menuju jenjang pernikahan yang sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam agama Islam.
PDKT dilakukan oleh para jomblowan maupun jomblowati untuk memikat calon pasangan atau lawan jenis yang disukai. Bisa itu untuk dijadikan pacar atau pun pasangan hidup.
Lalu bagaimana sih cara supaya sukses PDKT?
Dalam bukunya Les Giblin (2001) yang berjudul "The Art of Dealing with People" menjelaskan beberapa cara supaya sukses dalam melakukan PDKT dan bahagia membina hubungan dengan nilai Islam yang penulis tambahkan. Berikut adalah caranya yang telah penulis rangkum:
1. Berkenalan
Pernah dengar peribahasa, tak kenal maka tak sayang? Ya, peribahasa ini sangat populer di masyarakat, tapi nyata adanya. Dalam menjalin suatu hubungan penting sekali untuk saling mengenal.
Selain itu,dengan mengetahui latar belakang masing-masing, membicarakan hobi, pekerjaan, makanan favorit, dan sebagainya. Untuk menemukan kecocokan dan saling melengkapi. Jika ingin mengenal satu sama lain secara detail, bisa juga dengan bertukar CV (Curriculum Vitae).
Tapi, perlu diingat, kita jangan terlalu membicarakan tentang diri kita. Karena, menurut Les Giblin, orang lebih suka 10 ribu kali menceritakan tentang dirinya sendiri.
2. Menerima, Menyetujui, dan Mengapresiasi
Setelah saling mengenal, selanjutnya adalah kita berusaha untuk menerima satu sama lain, baik itu kelebihan maupun kekurangannya.
Kalau kita menemukan sisi negatif dari calon pasangan kita, maka kita harus menyetujui sisi lain yang positif. Hal ini akan membuat calon pasangan yang sedang kita PDKT-in merasa dihargai.
Lalu, berilah apresiasi. Mengapresiasi orang lain berarti kita memberikan nilai lebih terhadapnya. Membuat keberadaan seseorang begitu penting bagi kita. Dengan memperlakukannya secara khusus.
3. Kendalikan Ego
Ya, setiap orang memiliki egonya masing-masing. Ego sejatinya adalah hal yang positif, tetapi bisa saja berkonotasi negatif jika menjadi egoisme.
Terlalu mementingkan diri sendiri, akan memberikan kesan kurang baik bagi calon pasangan kita. Marah karena hal sepele bisa membuat masalah kecil menjadi besar. Maka, ego harus bisa kita kendalikan, agar suatu hubungan tidak menjadi retak.
4. Berkomitmen
Melakukan PDKT untuk membina suatu hubungan yang lebih sukses dan bahagia,memerlukan proses belajar yang serius. Mengapa? Karena untuk membina suatu hubungan yang sukses dan bahagia perlu komitmen satu sama lain. Dan cara untuk mengikat komitmen itu adalah dengan menikah. Tentunya, jika kita telah siap untuk menikah ya, hehe.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda :
"Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya." (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lainnya). Â
Menikah bisa mendatangkan kebahagiaan yang hakiki, bernilai ibadah menurut agama, dan menyelamatkan kita dan pasangan dari fitnah. Berbeda dengan pacaran, yang rawan akan putusnya hubungan, ketidaknyamanan karena tidak adanya komitmen yang jelas, dan bisa menimbulkan fitnah.
Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Isra ayat 32 yang artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
Konsep menikah yang diajarkan dalam agama Islam adalah supaya menjaga seseorang dari perbuatan dosa (zina) dan untuk menjaga kehormatannya. Sehingga lebih menganjurkan untuk komitmen menikah daripada pacaran terlebih dahulu. Memang, rasa cinta bisa datang tiba-tiba. Namun, jangan sampai kita terperangkap akan indahnya asmara sampai-sampai kita mengabaikan prinsip-prinsip agama dan etika (Gus Arifin, 2020:15).
Itulah cara sukses PDKT dari Les Giblin dan membina hubungan yang lebih bahagia dengan sentuhan nilai Islam. Semoga bermanfaat, buat kamu yang masih berjuang mencari pasangan hidup yang baik dan halal, yang mampu menemani sehidup-sesuarga. Aamiin pake banget.
Sumber referensi:Â
Arifin. 2020. Menikah untuk Bahagia. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Giblin, Les. 2001. The Art of Dealing With People. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H