Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nyala Api Perjuangan Sang Pangeran: Resume Film Pahlawan Goa Selarong

12 Mei 2022   00:39 Diperbarui: 12 Mei 2022   07:21 2338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pangeran Diponegoro. Gambar: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Karakteristik dari kesatuan ini adalah mereka yang ahli ibadah, para ahli wirid dan dzikir, para penghapal Al-Quran, terlatih ilmu kanuragan (bela diri), sangat tangguh, dan teguh dalam menghadapi segala kesulitan dan kepedihan.

Pangeran Diponegoro nampak mengenakan pakaian serba putih dan berwibawa, dibantu oleh Kyai Mojo bersama Tumenggung Mulyosentiko. 

Hal yang paling berkesan dari film ini yaitu ketika adanya pemberian harta-harta rakyat kepada Pangeran Diponegoro yaitu penyedekahan emas-emas dari para wanita desa yang tinggal satu-satunya, namun rela dan ikhlas disedekahkan untuk modal perjuangan melawan Belanda tidak hanya emas, melainkan juga persediaan makanan. 

"Bagaimana kalau kita pergunakan untuk perjuangan?" Tanya Pangeran Diponegoro. Lalu para wanita itu dengan sukarela berkata, "Ikhlas." Jawab mereka tegas.

 Kemudian, datang Kyai Mojo sang penasehat agama utamanya, mengabarkan bahwa Pangeran Diponegoro menjadi target utama pasukan Belanda dan menawarkan uang sejumlah lima puluh perak untuk kepala Pangeran Diponegoro. Dengan tenang dan tidak takut, Pangeran Diponegoro langsung mengatur strategi untuk menghadap pasukan Belanda itu.

Rombongan tentara Belanda itu berhasil ditumpaskan oleh Pangeran dengan menggunakan teknik "supit urang" nampak dari film pasukan Belanda dihadang dari kiri dan kanan secara bersamaan oleh Sentot Ali Basha (Sentot Prawirodirdjo) bersama pasukannya. 

Akhirya rombongan pasukan Belanda itu berhasil dilumpukan dan uang tebusan itu, dirampas oleh para rakyat Jawa dan digunakan oleh Pangeran Diponegoro sebagai modal perjuangan. 

Jenderal De Kock dan pasukannya yang bersenjata lengkap dan modern saat itu pun, dibuat kaget tidak percaya, kalau pasukan Jawa begitu mengamuk. 

Mereka yang terlibat dalam peperangan ini adalah rakyat desa-desa, para petani yang miskin, turut serta dalam melawan pasukan Belanda dengan keris-kerisnya (Fillah, Salim A., 2019: 365). Perjuangan terus dikobarkan untuk menumpaskan penjajahan di tanah Jawa dan Keraton Mataram (Yogyakarta).

Suasana perang pasukan Pangeran Diponegoro melawan pasukan Belanda. Gambar: Tangkapan layar film
Suasana perang pasukan Pangeran Diponegoro melawan pasukan Belanda. Gambar: Tangkapan layar film "Pahlawan Goa Selarong". Produksi: Penas - Kodam VII Diponegoro. 

Film ditutup dengan adegan penyerbuan dan pengahancuran pemukiman buatan Belanda oleh Pangeran Diponegoro bersama pasukannya pada malam hari.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun