Menghabiskan tinta nadiku
Mengukir dalam segala
Merangkul jiwamu di antara bebatuan
Menjahit kenangan bersama semilir angin
Kau pun tahu
Aku pernah berontak
Mengapa Tuan rumah
Lebih betah dengan senyummu dan bukan tangisku?
Tanya
Lelaki penafsir senyum
Langit kusam itu kembali merana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!