Mohon tunggu...
Soni Indrayana
Soni Indrayana Mohon Tunggu... Freelancer - Novelis dan penulis buku "Kitab Kontemplasi"

Penulis yang suka menulis semua genre.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Izumi Sakai, Bintang Kejora yang Bernyanyi dalam Kesederhanaan

27 Mei 2024   20:15 Diperbarui: 27 Mei 2024   21:01 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam suatu riwayat dikisahkan, saat konser turnya pada tahun 2004, Sakai tiba-tiba lambat keluar menuju panggung karena malu dengan banyaknya orang yang menghadiri konsernya. Butuh usaha lebih dari dirinya dan para staf demi membawanya keluar untuk mengucapkan terima kasih kepada para penggemar.

Kehidupan pribadi Izumi Sakai tidak terekspos sebagaimana artis pada umumnya. Sulit mencari dokumentasi tentang kehidupannya selain momen saat ia bernyanyi dan membuat video klip. 

Selain karena orang Jepang yang cukup tertutup soal privasi pada orang lain, juga karena sifat Sakai yang sangat pemalu. Beberapa wawancaranya yang masih tersisa di Youtube juga menunjukkan kecenderungannya menghindari kontak kamera.  Dan, ia sama sekali tidak memiliki gosip negatif sampai akhir hayatnya.

Walau memiliki sifat yang pemalu, Izumi Sakai tetap menjadi seorang pekerja keras yang mampu bekerja sama dengan timnya. Diceritakan juga bagaimana Sakai San begitu serius membuat rekaman sampai mengulangnya hingga seratus kali. 

Kadangkala, ia merekam dengan kondisi studio yang ditutup tirai agar tidak dilihat orang lain. Walau begitu, bukan hal yang langka juga ketika ia mengirim makanan pada staf-stafnya yang bekerja hingga larut.

Karakter Sakai yang pemalu, jauh dari eksposur media, dan terkesan rendah hati justru membuat ia makin dicintai. Ia senantiasa tampil sederhana, malah pernah kedapatan mengenakan jam tangan Swatch Scuba 200 yang harganya tidak sampai 20.000 Yen dalam sebuah video klip lagu Kokoro wo Hiraite. Jam ini juga masih tampak digunakannya dalam banyak momen. Ia juga tidak banyak bicara tentang dirinya, ceritanya hanya perihal musik dan musik. Tidak ada dokumentasi liburan mewah, makan di restoran mahal dan momen-momen flexing nan norak lainnya. 

Perlu dicatat bahwa pada tahun 2000-an, teknologi informasi sudah sangat maju di Jepang. Jangan lupa juga, Zard dibentuk pada masa-masa akhir periode Japanese Miracle. Jadi, untuk flexing pun sebenarnya sudah sangat mungkin di tahun-tahun itu. Zard juga tidak meninggalkan warisan yang mencolok, selain ratusan lagu, belasan album, tumpukan rekor dan buku-buku berisi puisi-puisinya.

Tentang Kesungguhan dan Dedikasi

Membicarakan Izumi Sakai-ZARD tidak boleh tidak membicarakan bagaimana kariernya dibangun dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Ia bukan seorang anak yang tiba-tiba pandai bernyanyi lalu kemudian terkenal dan mendunia. Ia juga tidak tiba-tiba menulis lagu, viral dan kemudian didapuk oleh produser papan atas. Semua berangkat dari perjuangan yang dilandasi segala sesuatu yang berkaitan dengan mimpinya.

Belajar merangkai kata, merangkai kalimat, membawa buku catatan kemana-mana, dan selalu menyisihkan waktu untuk menulis puisi. Sakai memulai kariernya dari seorang model, sampai menjadi Karaoke Queen juga pernah ia tekuni. Hingga akhirnya ia dilirik oleh seorang produser. Pun demikian, Sakai jadi bekerja lebih keras. 

Dedikasinya makin menguat seiring kariernya yang menanjak. Bukannya berleha-leha menikmati status sebagai seorang lead vocal, Sakai menghabiskan malam-malam yang panjang untuk menulis lirik lagu. Meninggalkan banyak kesenangan sebagai bentuk keseriusannya dalam meniti karier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun