Mohon tunggu...
Soni Indrayana
Soni Indrayana Mohon Tunggu... Freelancer - Novelis dan penulis buku "Kitab Kontemplasi"

Penulis yang suka menulis semua genre.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buyar di Urubamba

7 November 2021   19:48 Diperbarui: 7 November 2021   19:49 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya, Res sayang. Tidak apa-apa, kan aku suka kamu apa adanya." Mata Yan menatap lekat ke mata Res. Ia kemudian tertawa lagi. "Pasti kebiasaan kamu jarang bersihkan ketiak!"

Wajah Res yang sudah tersenyum kembali merengut. "Enak saja! Sejak SMA, aku sudah rajin membersihkan bulu ketiak. Tidak pernah ketiak aku berbulu dalam waktu yang lama. Juga tidak pernah lupa pakai deodoran!"

"Lalu kenapa lembab begini?" Yan lagi-lagi tertawa.

"Karena kamu di dekat aku! Aku jadi gerogi dan berkeringat lebih!"

Setelahnya mereka bercanda dengan syahdu. Sore yang indah di Urubamba menjadi momen tak terlupakan bagi Res dan Yan. Sebuah momen hangat, lucu dan tentunya momen terindah yang mereka rasakan sepanjang rentang hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun