Selanjutnya adalah IT. Di dunia IT terjadi kolaborasi antara creative professionals dan software engineer. Mereka menggunakan multimedia untuk mengembangkan ide yang kemudian akan menghasilkan sesuatu yang berdaya guna.
Industrial juga menjadikan multimedia sebagai tumpuannya karena multimedia dapat membantu sebuah industri dalam menyampaikan informasi di internalnya, seperti, antar pejabat di perusahaan, hingga pekerja. Multimedia juga kerap digunakan untuk mengiklankan produk atau program perusahaan, training pekerja, dan memasarkan produk ke seluruh dunia via website. Contohnya, label baju H&M menggunakan www.hnm.com sebagai sarana untuk menjual produknya.
Penelitian dan sains juga menggunakan multimedia sebagai senjatanya dalam menyebarkan penemuannya. Bisa terbukti dengan banyaknya jurnal ilmiah yang terbit, baik dalam bentuk cetak maupun online. Dalam dunia penelitian dan sains, multimedia juga digunkan untuk melakukan simulasi dan percobaan.
Multimedia juga bisa membantu dunia kedokteran dalam melancarkan berbagai kegiatan, seperti misalnya membantu calon dokter yang sedang melakukan trainingdengan menonton virtual surgery sebagai bekal sebelum dilantik menjadi dokter. Selain itu juga, melakukan berbagai simulasi secara virtual untuk mempelajari tubuh manusia.
Tidak hanya di bidang-bidang tersebut saja, tapi ruang publik juga kerap menggunakan multimedia. Biasanya digunakan sebagai sumber informasi atau pelayanan. Contohnya, KAI sudah menerapkan sistem self check in dengan menggunakan mesin canggih dan mengiklankan layanan PT. KAI dengan menggunakan video yang diputarkan di ruang tunggu.
Sumber:
Deuze, Mark. 2004. "What is Multimedia Journalism?," Journalism Studies, Volume 5, Number 2, hlm. 139-152
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H