Mohon tunggu...
Solihin Rusydi
Solihin Rusydi Mohon Tunggu... Petani - Terus mengalir

Mendengar, Melihat, Memperhatikan, Mentadabburi,

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Urban Farming, Alternatif Ketahanan Pangan Masa Depan

27 Oktober 2020   20:25 Diperbarui: 27 Oktober 2020   20:28 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat. Metode Wall Gardening; konsep wall gardening hampir sama dengan metode vertikultur. Hanya saja, yang menjadi perbedaan adalah, metode ini menggunakan dinding sebagai media tanam. Diantara tanaman yang cocok dengan metode ini adalah: Tomat, Cabai, Umbi-umbian serta berbagai jenis tanaman hias.

Manfaat Urban Farming

Urban farming mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat perkotaan dan lingkunganya. Di antaranya manfaat-manfaat tersebut adalah:

Pertama. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau. Tak dapat dipungkiri, massifnya pembangunan di perkotaan membawa dampak ketidakstabilan ekosistem lingkungan serta polusi udara. Ujung dari dampak ini adalah terganggunya kesehatan masyarakat. Kondisi ini terjadi akibat dari berkurangnya ruang terbuka hijau.

Berbagai model urban farming dapat diterapkan di area terbatas. Harapanya adalah, dengan adanya ruang terbuka hijau di tengah padatnya bangunan perkotaan, akan melahirkan kenyamanan dan meningkatnya kesehatan masyarakat kota.

Kedua. Membantu Ketahanan Pangan. Hilangnya lahan diperkotaan akibat pembangunan turut juga mengeliminasi lahan pertanian. Dampak langsungnya adalah hilangnya daya tahan warga kota dalam memenuhi kebutuhan panganya. Sebab, warga kota tidak lagi mampu secara mandiri memenuhi kebutuhanya. Dampak ekonomisnya  adalah terjadinya inflasi karena muculnya permintaan (kebutuhan) yang sangat tinggi.

Urban farming dapat memberikan harapan warga kota dalam memenuhi kebutuhan panganya secara mandiri. Memang tidak semuanya, sebab komoditasnya juga terbatas. Tapi jika konsep ini dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna, hampir semua komoditas dapat ditanam dengan berbagai model yang ada, termasuk juga padi.

Kendala umum yang sering di hadapi adalah kurangnya dorongan dan sokongan pemerintah setempat dalam bentuk regulasi. Hal ini penting, sebab ia dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan dan kenyamanan warga dalam menjalankan aktivitasnya. 

Kendala lainya adalah kemauan warga untuk bermitra dan berkelompok, sebab urban farming tidak akan berdampak besar jika tidak dilakukan secara bersama. Penggerak sebagai penopang kegiatan ini juga sangat penting. Penggerak bisa dari Penyuluh Pertanian (PP), penyuluh swadaya, dan atau pembina kelompok yang paham dan mempunyai kemauan.

Urban Farming Saat Ini

Saat ini urban farming masih dianggap sebagai tren atau gaya hidup orang perkotaan semata. Wajar! Memang jika dilihat dari volume lahan dan varietas tanamanya masih sangat terbatas. Sehingga secara global belum berdampak terhadap ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun