Ini contoh salah satu Anggota DPR dari Komisi II yang membidangi Pembahasan RUU Pemilu yang tak CERDAS membaca gagasan Pakar Hukum Tata Negara yang juga Ketua Umum  Partai Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra.
Yusril menyarankan agar DPR dan Pemerintah membuat sebuah sistem dalam RUU Pemilu dengan memberi ruang bagi partai-partai untuk bergabung sebelum pemilu. Dari pada tetap ngotot menaikkan ambang batas masuk DPR dengan tujuan untuk penyerdehanaan Parpol dan mengurangi Suara Rakyat yang terbuang sia-sia karena hangus dengan berlakunya syaratnya ambang batas parlemen.Â
Gagsan Prof Yusril ini menurut saya sangat jelas dan terang jika di cermati dengan seksama bagi orrang-orang yang ber-AKAL, Ber-ILMU dan merindukan pemilu yang JURDIL dan DEMOKRATIS.Â
Menurut Yusril "Andai ambang batas ini tetap dipertahankan, saya sarankan, agar dibuka peluang bagi partai-partai yang ikut pemilu untuk membentuk koalisi. Katakanlah misalnya partai A, B, C, dan D membentuk koalisi dengan nama 'Koalisi Kerakyatan' dan empat lambang partainya disatukan dalam nomor urut pemilu".Â
Sehingga lanjut Yusril menegaskan, "Jika koalisi ini menembus ambang batas yang ditentukan, misalnya 5 persen, maka empat partai itu masuk ke DPR sebagai fraksi koalisi. Komposisi internal koalisinya adalah urusan keempat partai yang bersangkutan, tanpa harus diintervensi siapa pun, termasuk KPU. Kalau peluang ini dibuka, saya yakin Pemilu kita akan lebih baik. Ini juga merupakan suatu bentuk penyederhanaan parpol yang dapat kita tempuh,".Â
Fakta bahwa dengan berlaku syarat ambang batas masuk DPR 4 persen Pemilu 2019 lalu telah terbuang sia-sia SUARA RAKYAT 13,6 Juta suara (gabung suara partai nonparlemen), kalau naik jadi 7 persen bisa kebayanggak akan hangus perapa juta lagi. bisa2 20-25 juta suara rakyat akan hilang.
Diketahui Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Yaqut Cholil Qoumas menanggapi gagas Yusril dengan meminta para parpol bekerja keras meraih suara dan tak menyarankan hal berupa gagasan Pemilu 2024 dengan yang aneh-aneh.Â
Salam Solihin Pure
Wasekjen PBB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H