Namun, meskipun manfaat besar yang dimilikinya, mangrove menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia seperti konversi lahan untuk akuakultur. Di beberapa wilayah, permintaan akan sumber daya mangrove telah mengakibatkan penurunan signifikan dalam stok karbon mereka, yang menunjukkan perlunya pelaksanaan inisiatif konservasi dan kebijakan penggunaan lahan yang berkelanjutan.
Penelitian oleh Elwin et al. (2024) mengungkapkan bahwa permintaan sumber daya mangrove di wilayah studi menyebabkan kerugian stok karbon. Aktivitas akuakultur, terutama di pantai barat Teluk Thailand, berkontribusi pada penurunan hutan mangrove, menyumbang hingga 52% dari kerugian mangrove global dan mengakibatkan hilangnya stok karbon dalam komunitas tumbuhan.
Secara keseluruhan, peran mangrove dalam mitigasi perubahan iklim dan perlindungan terhadap bencana alam semakin penting di era ketidakpastian iklim global saat ini. Untuk menjaga manfaat ekosistem ini dalam jangka panjang, perlindungan dan restorasi mangrove harus menjadi prioritas dalam kebijakan lingkungan global dan lokal.
Potret Hutan Mangrove dalam mitigasi Perubahan Iklim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H