Saya berusaha menyimpan kendala ini pada kedua orang tua dan kakak, karena saya yakin pasti uang spp ku kembali. Pikiran pun tidak tenang selalu terbayang takut uangnya tidak kembali. Pada saat itu saya menelpon teman konsultasi terkait kendala tersebut. Ternyata tidak ada yang tahu. Saya juga heran kejadian itu. Padahal sudah berkurang tapi masih belum bisa ambil mata kuliah semester berikutnya (KRS-an)
Pada hari sabtu sekitar jam 09.00, saya balik ke kampus untuk segera mengurusi kendala tersebut. Beberapa teman aku hubungi hingga pihak akademik bagian keuangan. Ternyata juga sama mereka tidak tahu kendalanya apa. Mereka menyarankan untuk konsultasi dengan pihak bank.
Menuju hari senin terasa lama, bagai menunggu selama satu bulan. Pikiran tidak tenang, ke sana kemari galau balau. Saya mengajak teman untuk menemani pergi ke pusat Bank BNI Kabupaten Jember. Bersyukur masih mau saya ajak. Dalam hati berkata semoga uang itu bisa kembali, agar tidak membebankan orang tua.
Hari senin telah tiba, saya pun bergegas sarapan terlebih dulu dan langsung pergi bersama teman ke center Bank BNI. Setelah sampai di lokasi terlihat banyak antrian orang menunggu nomor antriannya. Karena kondisi sedang PPKM ada sedikit peraturan yang berbeda yaitu sepuluh orang bergantian masuk dengan mematuhi protokol kesehatan dan tiket hanya terbatas 80 (delapan puluh). Selebihnya tidak melayani transaksi maupun konsultasi.
Di sana saya banyak hikmah yang dipetik. Pertama, mengajarkan setiap orang harus sabar antri, jika tidak sabar tentu saya sudah pulang karena nomor antrian yang terlalu jauh dari nomor antrian pertama. Namun saya harus sabar supaya permasalahan segera usai. Kedua, saya harus berani dalam menghadapi sebuah kendala, berani berbicara dengan jujur, tidak gengsi, dan tetap ramah dengan para petugas. Ketiga, saya terinspirasi dengan pelayanan petugas BANK, memang seluruh bank memperlakukan para pengunjung dengan sangat ramah. Sikap mereka mengingatkan diri saya untuk ramah dan sopan terhadap sesama baik yang lebih muda ataupun lebih tua. Diantaranya sikap mereka yaitu mudah senyum dan selalu menyapa, selalu mengucapkan terimakasih, sangat membantu pengunjung. Saya berharap dibalik kesusahan yang sedang dialami semoga bisa meniru sikap mereka.
Tidak lama kemudian nomor antrianku dipanggil. Saya disambut oleh petugas dengan senyum dan ramah sekali. Saya pun langsung mengatakan kendala yang saya alami. “saya berkenan bayar SPP kak, namun dilihat di sister akademik saya masih belum terkonfirmasi bayar,juga menurut bendahara pusat kampus bahwasanya belum ada uang masuk atas nama saya. Namun di korang rekening ada transaksi keluar” ungkap saya dengan nada cemas dan tegas.
“Enggeh siap mas, akan kami cek dulu” jawab petugas. Ternyata kata petugas emang benar ada uang mutasi dan sudah benar atas nomor virtual account yang dituju. Petugas pun juga tidak tahu kendalanya. Menyarankan untuk konsultasi langsung ke pihak Bank BRI. Karena pembayaran spp tersebut melalui nomor briva.
Saya hanya pasrah dan langsung pulang. Sampai di kamar pun saya tetap cemas, karena saya pikir uang itu akan hangus. Namun saya tetap melanjutkan pada hari rabu tanggal 04 Agustus 2021 dengan seorang diri. Saya yakin pasti ada jalan dibalik kesusahan. Dan dibalik kesusahaan ada sejuta hikmah dan kemudahan.
Tiba di cabang bank BRI saya langsung ambil nomor antri. Bersyukur tidak mendapat nomor antrian lama. Saat nomor saya dipanggil, saya langsung menuju petugas CS (customer service) dan langsung mengatakan apa yang sudah disarankan oleh petugas BNI lalu. Jawaban dari mereka ternyata uang saya masih berhenti di Bank BNI, mereka pun menyarankan saya untuk menghubungi nomor center bank BNI. Dengan wajah melas, saya mengatakan seadanya bahwa saya tidak ada pulsa. Alhamdulillah mereka mau membantu saya dan menelpon center BNI menggunakan telepon bank BRI.
Hati terasa agak tenang, karena kata Customer Service uang saya masih bisa kembali. Lalu saya menerima telepon dari center BNI dan ditanyakan beberapa data identitas saya termasuk no briva virtual account. “baik mas, saat ini uang panjenengan sudah kami transfer ke rekening anda kembali. Silahkan cek dan melakukan pembayaran SPP kembali. Terimakasih mas” Ujar center BNI. “Enggeh kak, terimakasih atas bantuannya” jawab saya dengan hati ceria.
Saya langsung mengucapkan terimakasih pada petugas cs bank BRI atas bantuannya meminjamkan telepon kantor bank. Tidak menunggu lama lagi saya langsung pulang untuk melhat saldo rekening. Ternyata saya harus mencetak rekening koran di pusat bank BNI dulu karena saya masih belum punya m-banking. Saya pulang ke kamar ambil helm dan melanjutkan ke bank BNI.