Mohon tunggu...
SOLIHAH SR
SOLIHAH SR Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAI Latifah Mubarokiyah

My hobby is listening to the music

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekuatan Doa, Membangun Komunikasi dengan Sang Pencipta

3 Oktober 2024   02:05 Diperbarui: 3 Oktober 2024   02:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapapun pernah berdoa, namun pertanyaannya apakah doa kita sudah terjawab?

Berbagai cara orang melakukan sesuatu untuk meraih Impian, apakah melalui kerja keras, banting tulang, sungguh-sungguh, hingga kurang tidur dan telat makan demi meraih yang dicita-citakannya. Banyak pula diantara mereka melakukannya hingga putus asa bahkan sampai bunuh diri karena impiannya tak kunjung diraihnya.

Orang bilang bahwa  hidup ini adalah masalah. Pernyataan tersebut ada benarnya. Karena jika kita renungi  hamper disetiap sisi kehidupan selalu ada saja. Yang kekurangan harta, yang menumpuk utang, yang anaknya bandel, yang di PHK dari pekerjaannya, yang usahanya bangkrut, rumah tangganya carut marut dan sebagainya.

Upaya untuk meminimalisir masalah tersebut selalu dilakukan, namun ada satu hal yang dilupakannya yakni menjalin komunikasi dengan Sang Pencipta yakni do'a.

Dalam doa, ada satu kekuatan yang luar biasa diluar kemampuan manusia. Doa sebagai senjatanya orang-orang yang meyakini adanya Tuhan. Doa pula sebagai tempat bersandar dari berbagai masalah. Hanya dengan do'a hidup ini dapat dirubah dari takdirNya.

Banyak firman Allah yang memerintahkan hamba-Nya untuk selalu berdoa, salah satu diantaranya:

"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

Perintah yang sangat jelas, bahwa manusia tinggal meminta kepada Allah tanpa harus berfikir Panjang. Berkaitan dengan takdir kehidupan semuanya sudah diatur tanpa campur tangan manusia

Adapun kewajiban berusaha hanya untuk menepis sifat malas manusia dari sifat buruknya, sebagaimana  Allah menggambarkan sifat buruk manusia seperti ayat berikut ini:

() ()

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan (harta) ia amat kikir." (Q.S. Al-Ma'arij: 19-21)

Oleh karena itu Allah perintahkan untuk memerangi sifat buruk tersebut dengan kerja keras, sunggung-sungguh serta berlomba dalam kebaikan agar dapat digali potensi dirinya untuk dioptimalkan sebaik mungkin.

Trik doa mudah diijabah

Allah tempat meminta adalah dzat yang Maha Suci, karenanya hamba yang akan meminta kepada-Nya harus suci, suci dari berbagai dosa dan kesalahan baik lahiriyah maupun bathiniyah. Membaca istighfar untuk memohon ampunannya adalah cara yang ampuh dalam mensucikan diri dari dosa dan kesalahan.

Orang yang suci, besar kemungkinan akan mudah diijabah doanya, dibanding dengan yang banyak dosanya, karena tidak ada hijab antara dirinya dengan Allah swt.

Selain memperbanyak istighfar , upaya lainnya agar doa mudah diijabah dengan berpositif thinking kepada Allah (husnudhan). Sabda Rasulullah dalam hadits qudsi:

"Sesungguhnya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hambaKu".

Banyak orang tidak menyadari alasannya, mengapa doanya tak kunjung diqabulkan? Bahwa dalam dirinya menyimpan keraguan, mereka kurang meyakini kepada siapa dia meminta ? ketidakmampuannya hanya di orientasikan pada dirinya, padahal Allah Maha Kuasa dan Maha Segalanya , apapun mudah bagi-Nya.

Allah akan mengabulkan sesuai prasangka hamba-Nya. Jika kita mengira permintaannya susah dikabulkan maka yang terjadi akan susah diijabah. Demikian sebaliknya jika kita yakin betul bahwa doanya akan Allah jawab maka permintaannya mudah dikabulkan.

Jadi kunci terkabulnya doa adalah dengan berprasangka baik kepada Allah dan tidak ada keraguan sedikitpun.

Para anbiya telah memberikan contoh dalam menyikapi masalah hidupnya, doa sebagai senjata setelah berjuang semaksimal mungkin. seperti Nabi Adam saat diturunkan ke bumi, Nabi Yunus didalam perut ikan, Nabi Ibrahim saat dibakar api.

Usaha tanpa dibarengi dengan doa ibarat seseorang melakukan sebuah perjalanan dengan mata yang ditutup, pergi tanpa tahu arah tujuannya.

Tanpa mengenyampingkan kesungguhan dan syarat lainnya agar doa mudah diijabah namun namun istighfar dan berprasangka baik kunci utamanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun