"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan (harta) ia amat kikir." (Q.S. Al-Ma'arij: 19-21)
Oleh karena itu Allah perintahkan untuk memerangi sifat buruk tersebut dengan kerja keras, sunggung-sungguh serta berlomba dalam kebaikan agar dapat digali potensi dirinya untuk dioptimalkan sebaik mungkin.
Trik doa mudah diijabah
Allah tempat meminta adalah dzat yang Maha Suci, karenanya hamba yang akan meminta kepada-Nya harus suci, suci dari berbagai dosa dan kesalahan baik lahiriyah maupun bathiniyah. Membaca istighfar untuk memohon ampunannya adalah cara yang ampuh dalam mensucikan diri dari dosa dan kesalahan.
Orang yang suci, besar kemungkinan akan mudah diijabah doanya, dibanding dengan yang banyak dosanya, karena tidak ada hijab antara dirinya dengan Allah swt.
Selain memperbanyak istighfar , upaya lainnya agar doa mudah diijabah dengan berpositif thinking kepada Allah (husnudhan). Sabda Rasulullah dalam hadits qudsi:
"Sesungguhnya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hambaKu".
Banyak orang tidak menyadari alasannya, mengapa doanya tak kunjung diqabulkan? Bahwa dalam dirinya menyimpan keraguan, mereka kurang meyakini kepada siapa dia meminta ? ketidakmampuannya hanya di orientasikan pada dirinya, padahal Allah Maha Kuasa dan Maha Segalanya , apapun mudah bagi-Nya.
Allah akan mengabulkan sesuai prasangka hamba-Nya. Jika kita mengira permintaannya susah dikabulkan maka yang terjadi akan susah diijabah. Demikian sebaliknya jika kita yakin betul bahwa doanya akan Allah jawab maka permintaannya mudah dikabulkan.
Jadi kunci terkabulnya doa adalah dengan berprasangka baik kepada Allah dan tidak ada keraguan sedikitpun.
Para anbiya telah memberikan contoh dalam menyikapi masalah hidupnya, doa sebagai senjata setelah berjuang semaksimal mungkin. seperti Nabi Adam saat diturunkan ke bumi, Nabi Yunus didalam perut ikan, Nabi Ibrahim saat dibakar api.