Mohon tunggu...
Sole Mio
Sole Mio Mohon Tunggu... Pilot - Anak Manusia

💚

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Oz Bermain Air (Tasmania)

19 April 2012   22:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:24 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PESAN Apabila Indonesia ingin memiliki tempat dengan nilai (values) super-nature seperti ini, sehingga generation mendatang dapat menikmati tempat itu, maka kita harus memiliki pedoman kuat tentang bagaimana tata-kelola-daerah-purba tanpa mengganggu ecosystem didalamnya. Salam Nusvantara. Untuk pemerintah Oz-land, apabila wahana seperti ini masih ingin dinikmati oleh generation mendatang, hal diatas harus di realised dari sekarang. Menjadi jelas, bahwa government could be frienemy (musuh dan kawan sekaligus). Membuka/mengelola jalur access ke area demi tambang dengan dalih melindungi sebagai taman-national tanpa melihat secara integral luar-dalam (whole-view) dari perspective saudara tua kita —penduduk asli (Aborigin). Salah satu resiko terbesar dari wilderness ini adalah terbakar. Mio pernah mencatat sekitar tahun 1998, lebih dari 100 orang ditahan akibat protest terhadap pembukaan jalan/lahan oleh pemerintah dengan alasan hal tersebut secara dramatic akan memicu escalation api. Dahulu seingat Mio, president wilderness ini seorang Dr. bernama Phil Pullinger (entah sekarang). Ia menjabat sebagai president coalision Tarkine Nasional, sebuah perkumpulan environment established pada tahun 2004. Mereka dulu gencar campaign tentang preservation dan sering mengadakan world-event Tarkine warisan peradaban dunia. Pesan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada National Heritage of Tarkine. Well-purified, dari Strahan mengucapkan selamat tinggal Tazzie —menuju Sydney.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun