Mohon tunggu...
aufannuha ihsani
aufannuha ihsani Mohon Tunggu... -

Should I?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teringat Simbah

23 Oktober 2011   16:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kafanmu mungkin lusuh, dan jasad

jadi satu dengan lahat. apa yang sisa?

aku mau nangis dalam sepi.

mengingatmu adalah mengubur kesedihan

dalam-dalam, ketiadaan

yang selalu jadi beban.

bulan-bulan lewat, simbah.

aku tak bisa hidup setulus penistaanmu

pada segala yang fana. lelah

kurampungkan sepi malam ini, mengingatmu

dalam runduk doa-doa dan sebagainya dan, esok

aku membelenggu tubuh juga jiwa

pada dunia.


aku mau nangis, simbah. jika

sesungging senyum dari bibirmu berkerut

adalah ngilu sejarah

yang tak pernah kauriwayatkan

sementara usia lunas sudah terbayar, maka

kepahitankulah hujatan

bahkan pada tuhan.

aku mau nangis, simbah, tetapi

air mataku kerikil es

yang tak pernah leleh atau pecah.


//21092011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun