2. Susunan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal
1) Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mencakup dan memberikan jiwa pada sila-sila lainnya, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2) Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab, dipengaruhi dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta turut mencakup dan memberi jiwa pada sila-sila lainnya, yakni Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3) Sila ketiga, Persatuan Indonesia, dipengaruhi dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab, serta memberikan makna dan jiwa pada sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4) Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilandasi dan dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, serta memberikan makna pada Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5) Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, didasari dan dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
3. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling Mengualifikasi
Kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat "Majemuk Tunggal" dan "Hierarkis Piramidal" juga memiliki karakter saling melengkapi dan saling memberi makna. Artinya, setiap sila mengandung nilai-nilai dari keempat sila lainnya. Dengan kata lain, setiap sila selalu diperkaya oleh kehadiran dan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila lainnya. Rumusan tentang kesatuan sila-sila Pancasila yang saling melengkapi dan saling memberi makna ini dijelaskan sebagai berikut.
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, semangat persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab mencerminkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3) Sila Persatuan Indonesia memuat nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.