Pertama, hati yang hanya bertapa pada Allah SWT, demi Ridha-Nya. Sementara, otak digunakan secara optimal, bekerja keras, kreatif dan produktif berpikir serta dengan menggunakan manajemen berpikir yang baik, termasuk menjaga kedaulatan berpikir. Tugas manusia di dunia ini---dengan segala problematika yang menyelimutinya---adalah amanah tugas dari Allah SWT untuk menggunakan otaknya sebaik mungkin yang bisa ia upayakan.
Jadi, semua proses berpikir, manajemen berpikir, struktur dan konstruksi berpikir, sistematika berpikir termasuk kemampuan menciptakan pertanyaan-pertanyaan kritis harus dipergunakan seoptimal mungkin.
Kedua, jujur, genuine, otentik, dan ikhlas. Karena dengan sifat dan sikap mental ini kita bisa melakukan yang terbaik untuk memperoleh cara berpikir yang berdaulat itu. Dengan semua sikap utama itu berarti kita berusaha bekerja sesuai konsep yang diberikan oleh Tuhan Allah SWT.
Ketiga, mencintai ilmu pengetahuan dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Ini sesuai dengan sifat utama Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang pernah ditulis oleh Yai Hamid Pasuruan. Selain membaca dan menulis, mencintai dan memiliki ilmu yang luas, penelitian yang komprehensif dan bertanggung jawab juga perlu dilakukan. Â Â Â Â
Bila semua orang memahami keistimewaan alaminya masing-masing, kita akan saling membantu, karena setiap pribadi memiliki kelebihan yang tak dimiliki dan bahkan dibutuhkan oleh pribadi lainnya. Dengan begitu, di dalam hidup ini sebenarnya tak ada konsep kompetisi dalam pergaulan sosial antar umat manusia, yang ada adalah saling memberi manfaat. Karena, kompetisi sebenarnya hanyalah langkah yang diteladani oleh Setan, dan itu hanya ada di dalam permainan dan judi.
Lalu pelajaran penting apa yang kita dapatkan dari menjalankan konsep hidup "Berpikir Berdaulat"? 1). Pikiran terbuka, berani berbeda dengan konsep yang mainstream, pikiran luas, dan jujur; 2). Selalu percaya pada pikirannya sendiri, tak perlu ikut-ikutan. Semuanya harus masuk akal, sesuai akal sehat, dan sesuai ilmu pengetahuan yang bertanggung jawab; 3). Hanya pikiran yang bekerja aktif, bekerja efektif dan efisien, bekerja keras, sistematis, kreatif, inovatif, penuh problem solving. Dengan begitu, semua tindakan akan/harus mengikuti apa yang sudah dikonsepkan oleh pikiran.
Lalu, pertanyaan lanjutan muncul juga: Apa potensi-potensi alami yang mungkin dimiliki seseorang dalam menjalankan konsep "Berpikir Berdaulat"? Konsep "Berpikir Berdaulat" mengacu pada kemampuan individu untuk berpikir secara independen, kritis, dan otonom. Seseorang yang menjalankan konsep ini dapat memiliki berbagai potensi alami yang mendukung kemampuan berpikir berdaulat. Berikut beberapa potensi alami yang mungkin dimiliki oleh individu yang menjalankan konsep "Berpikir Berdaulat":
Kemampuan Analisis: Individu yang mampu menganalisis informasi dengan baik memiliki potensi alami dalam pengolahan data, pengamatan, dan penalaran logis. Mereka dapat mengurai kompleksitas informasi untuk memahami isu-isu dengan lebih baik.
Kemampuan Kritis: Kemampuan untuk berpikir secara kritis adalah aset penting dalam berpikir berdaulat. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi bias, kesalahan logika, dan asumsi yang mendasari argumen.
Intelektualitas: Beberapa individu memiliki kecenderungan intelektual yang kuat. Mereka memiliki dorongan bawaan untuk belajar dan menjelajahi berbagai topik, yang membantu dalam pengembangan pemahaman mendalam.
Kemampuan Kreatifitas: Kreativitas dapat menjadi aset yang penting dalam berpikir berdaulat. Kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menemukan solusi inovatif untuk masalah dapat membantu individu melihat berbagai sudut pandang.