kita bercanda dan bergelak riang,
Tetap kukenang kesahajaanmu
yang selalu menghubungikuÂ
hanya untuk sebuah petuah dan petunjuk
walau aku tak lagi berdasi di kursi dudukku,
Masih kuingat tubuh lemahmu
ketika kau datang ke rumah pada lebaran tahun itu
dan kita bercengkrama damai dan angin syahdu
dan aku mengeluarkan cerutu dari bibirmu
kaupun tersenyum takcemburu.
Masih kuingat pertemuan kita terakhir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!