Ramadan,...
engkau akan pergi ataukah kami yang meninggalkanmu?
kita bersua sebulan lalu, saat kau dinanti sejuta umat
harapan itu terkabul oleh tuhanmu dan juga tuhanku
Tuhan yang menjadikan kamu untuk ku
dan menyediakan ladang mutiaraibadah kami,
Ramadan,...
hari-harimu penuh nilai dan bermakna
menghantar cahaya di bumi persada
menyinari jalan kehidupan semua manusia
yang rindu menemukan jalan 'tuk bersua
mendekap dirimu penuh ibadah,
Ramadan,...
aku masih ingat semua hal yang kau cipta
kami saling menghantar berkah meski tak seberapa
yang penting mereka tersenyum dan bisa tertawa
bersama dalam bingkai sama rasa,
Ramadan,...
aku tak lupa berkata dan mengingat
saat malam kami ramai di masjid terdekat
senyum mengulum menebar sesama sahabat
di pelataran masjid menanti mulai shalat,
Ramadan,...
saat surya memasuki tempat peraduan
kami bercengkrama di depan meja makan
beraneka rasa berkecamuk menatap hidangan
tertata tersaji rapi bagaikan barisan
nikmat Tuhan yang tersuguhkan
mata liar tak henti memperhatikan
ingin melahap semua sajian,
Ramadan,...
kala beduk berbunyi bertalu
hilang nafsu melahap seluruh
cukuplah air putih seteguk masuk
menyerah nafsu mencerna hidangan yang mulai membeku
seiring surya yang mulai meredup,
Ramadan,...
kau tinggalkan jejak bertapak sakti
ibadah kami untuk akhir nanti
akankah kami bersua lagi?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H