Materi presentasi berikutnya yaitu "Sayap-sayap Indah di Taman Nasional Aketajawe Lolobata" yang disampaikan oleh David Akhmad, Polisi Kehutanan dari Balai TNAL. Materi presentasi ke tiga yang disampaikan oleh David ini, sangat menarik dan jauh dari tupoksinya sebagai seorang Polhut.Â
David memaparkan dalam prestasinya tentang hobinya sebagai fotografi satwa liar di TNAL. Foto-foto burung hasil karyanya yang ditampilkan dalam slide presentasi sangat memanjakan mata dan mendapat pujian dari semua peserta Webinar.
Berbagi pengalaman dan impian untuk bisa mewujudkan sebuah pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa disampaikan oleh As Ari Wahyu Utomo, PEH di TNAL.
"Kalau kita punya mimpi jangan setengah-setengah, kita harus wujudkan membangun sebuah pusat rehabilitasi dan penyelamatan satwa dan kita jangan mau kalah sama teman-teman yang ada di Pulau Jawa, walapun kita berada di Indonesia Timur," tutur As Ari dalam presntasinya tentang "Upaya Rehabilitasi Burung Paruh Bengkok di Suaka Paruh Bengkok Taman Nasional Aketajawe Lolobata".Â
"Selain pusat rehabilitasi burung paruh bengkok, SPB juga menjadi salah satu destinasi wisata terfavorit bagi masyarakat Maluku Utara". Jelas Ari.
Narasumber berikutnya adalah seorang pembalak hutan yang telah insaf dan kini telah bergabung bersama TNAL sebagai tenaga kontrak dan menjadi guide profesional spesialis birding.Â
Dia adalah Mahroji Aketajawe. Walapun tak lulus Sekolah Dasar, tapi kemampuannya untuk mengidentifikasi satwa dan tumbuhan tidak bisa dianggap remeh. Dalam webinar ini, Roji lebih banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya. Dari tukang perusak hutan sampe menjadi pengiat konservasi.
Dipenghujung acara, ada sosok yang dinanti-nanti. Seorang legenda fotografer satwa liar Indonesia yang memiliki segudang jam terbang. Sosok itu adalah "Riza Marlon" Â sosok yang menjadi guest star dalam web seminar ini.
Hanya beberapa foto-foto burung endemik Halmahera yang ditampilkan dalam presentasinya. Termasuk foto burung Bidadari halmahera yang fenomenal. Rizal Marlon lebih banyak berbagi tentang ilmu fotografinya dan memberikan motivasi kepada peserta webinar.
"Semua kamera bagus, tidak ada perusahan camera yang membuat kamera jelek. Semuanya bagus. Jadi, lebih baik pake kamera yang ada saja dulu untuk berkarya". Kata Rizal Marlon.
Beliau juga berpesan kepada semua peserta Webinar "Jangan tunggu kaya, jangan tunggu alat lengkap dan jangan tunggu kamu jago. Sekarang motret aja pake yang ada. Nanti subyeknya atau burungnya sudah gak ada. Bagi saya, No Picture, Hoax". Tutup Rizal Marlon.