Nafs al wahidah, jiwa yang satu, diri yang satu.Â
Asal muasal anak manusia tercipta, laki-laki - perempuan.Â
Laiknya Adam dan Hawa.Â
Lantas mengapa antar satu sama lain saling menindas, menghianati, menyakitiÂ
Menganiaya, menghalalkan darah bahkan daging antar sesama.Â
Tidak elokkah jika antar satu sama lain saling mengasihi dan mendamai
Mencinta dan menyayang.Â
Apa hanya karena ada hitam saja, lalu putih tercampakkan?Â
Apa hanya karena ada putih saja, lalu hitam terabaikan?Â
Hitam - Putih merupakan dua jenis yang berbedaÂ
Namun senantiasa ada secara bersama, kini dan esok.Â
Hitam-putih mewujudkan amanah kekhalifahan, hingga akhirnya kini.Â
Dari kekhalifahan anak manusia berbekal dan bisa jadi sebab pembeda.Â
Hitam-putih melekat dan kadang menjadikan manusia sempurna.Â
Dua warna memancarkan beraneka warnaÂ
Bercampur, berpadu, menyatu dalam akal, hati dan nafsu.Â
Manakah yang dominan? Akal kah, hati kah atau nafsukah?Â
Ketiganya mempribadi di dalam diri.Â
Akhirnya, kini menjadi warna-warni, hingar bingar, ramai sekali.Â
Yogyakarta, 4 Juni 2013Â
*Coretan ini acapkali dibacakan saat memberi kuliah Pluralitas dan Gender
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI