Mohon tunggu...
Lathifatul Izzah
Lathifatul Izzah Mohon Tunggu... Dosen - Pelajar

Interested in Education; Multiculturalism; Anthropology; Philosophy; Religious Studies; Science and Technology; Literature; Business

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa yang Satu

7 Januari 2014   07:54 Diperbarui: 1 Februari 2023   10:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hitam-putih mewujudkan amanah kekhalifahan, hingga akhirnya kini. 

Dari kekhalifahan anak manusia berbekal dan bisa jadi sebab pembeda. 

Hitam-putih melekat dan kadang menjadikan manusia sempurna. 

Dua warna memancarkan beraneka warna 

Bercampur, berpadu, menyatu dalam akal, hati dan nafsu. 

Manakah yang dominan? Akal kah, hati kah atau nafsukah? 

Ketiganya mempribadi di dalam diri. 

Akhirnya, kini menjadi warna-warni, hingar bingar, ramai sekali. 

Yogyakarta, 4 Juni 2013 

*Coretan ini acapkali dibacakan saat memberi kuliah Pluralitas dan Gender

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun