Mohon tunggu...
Frisa sofresh
Frisa sofresh Mohon Tunggu... -

simple,suka traveling, suka dengan hal2 baru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tarian Lumba-lumba Teluk Kiluan

25 November 2010   07:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:19 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_76994" align="alignnone" width="500" caption="Secangkir Kopi Lampung"]

1290668624540993165
1290668624540993165
[/caption]

Saya menyempatkan diri untuk mencoba Nikmatnya Kopi Lampung yang terkenal itu lho. Ternyata tidak jauh dari pelabuhan, ada seorang penjual kopi Lampung dengan ditemani beberapa macam gorengan, saya memesan segelas kopi Lampung panas. Sambil menunggu kopi pesanan saya, saya mencoba menikmati pisang goring Lampung yang menggoyang lidah. Tak lama kemudian pesanan kopi saya sudah siap dan waw,…nikmatnya dunia bisa menikmati gurihnya pisang goreng dan kentalnya kopi khas Lampung,hmmmmm (jangan ngiri ya…). Saya sedikit berbincang dengan sesorang bapak paruh baya yang duduk disebelah saya sambil menawarkan pisang goring kepada beliau. Alhasil saya mendapatkan rekomendasi transportasi menuju Teluk Kiluan dan saya diberikan referensi untuk menemui Bapak Solihin pengurus ekowisata Kiluan. Alhamdulillah,…selalu bertemu dengan orang yang tepat yang kusebut ‘KOMPAS BERJALAN AKURAT’

Menuju Teluk Kiluan

Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Lampung menjadi habitat ribuan lumba-lumba.

Berbekal informasi dari bapak di kedai kopi dekat Pelabuhan, sekitar pukul 13.00 setelah sholat dhuhur saya bergegas melakukan perjalanan menuju Kiluan dengan jarak tempuh sekitar 2-3 jam melalui medan yang cukup berat. Kali ini saya diantarkan oleh seorang rider yang luar biasa tangguh dan sudah menguasai medan. Jalanan yang rusak berlubang, tergenang air dan sebagian masih berbatu serta jalannya naik turun. Akhirnya setelah offroad dengan mas Andi, nama pengemudi sepeda motor yang saya sewa dengan harga Rp. 100.000 (seperti biasa saya melakukan pergulatan tawar-menawar harga yang cukup sengit).

[caption id="attachment_76996" align="alignnone" width="320" caption="Desa Bawang, Menuju Teluk Kiluan "]

12906687051034205769
12906687051034205769
[/caption]

Selanjutnya saya harus melanjutkan perjalanan melalui jalan setapak menuju Kiluan dengan berjalan kaki. Dengan ditemani Pak Solihin yang dengan ramahnya menemani saya hingga tiba dikediaman beliau.

[caption id="attachment_76999" align="alignnone" width="300" caption="Menginap di Rumah Bpk. solihin"]

12906688152030711787
12906688152030711787
[/caption]

Saya tiba di Teluk Kiluan sekitar pukul 19.30 WIB.Malam ini saya beruntung karena mendapatkan tumpangan menginap di rumah Pak Solihin, nelayan berusia 50 tahun dengan empat anaknya. Rumah beliau berada di bibir teluk, rumah yang sederhana tapi saya saya menyebut itu sebagai Surga Dunia

Pak Solihin berselang-seling bekerja mencari ikan dan mengantarkan turis menonton lumba-lumba dengan kapal kecil yang muat empat orang. Tapi, kecuali turis asing yang sangat bersemangat, tak banyak yang datang ke sana dikarenakan akses jalan yang rusak dari arah Bandar Lampung menuju Teluk Kiluan.

Tarian Lumba-lumba Teluk Kiluan

Minggu, 1 Agustus 2010

Pagi itu, sekitar pukul 06.00, saya sudah bersiap untuk menjelajahi tarian lumba lumba Kiluan seperti yang dijanjikan oleh bapak Solihin semalam. Dan agenda sayapun sudah tersusun rapi yaitu mulai dari meliat lumba-lumba menari, snorkeling dan memotret terumbu karang. Ali ini saya bilang jujur kepada pak Solihin jika saya pernah mengalami trauma tenggelam dikedalaman yang cukup menegangkan pada 5 tahun yang lalu sewaktu di Kalimantan Timur. Dan betapa senangnya hatiku ketika beliau dengan sabarnya membimbing saya untuk bisa sedikit demi sedikit menghilangkan rasa panik ketika menceburkan diri di laut untuk snorkeling. Luar biasa saya sukaaaaaaaaa.

[caption id="attachment_77000" align="alignnone" width="720" caption="Perahu Kayu: Jukung"]

1290668890545219126
1290668890545219126
[/caption]

Saya harus menggunakan kapal perahu kecil yang disebut Jukung. Setelah beberapa saat menunggu sang lumba lumba menampakkan diri, saya sedikit berbincang dengan pak Solihin.

Jangan lupa memakai life jacket untuk keamanan di tengah laut jika terjadi hal yang tidak di inginkan. Kami berlayar  di lautan lepas melewati pulau Kelapa, di pulau Kelapa terdapat sebuah laguna yang ada di belakang pulau, dari laguna tersebut kita bisa bersnorkling namun hati-hati karangnya agak sedikit tajam jadi harus ekstra hati-hati waktu turunnya.

Sudah sekitar 20 menit lebih, tapi lumba-lumba juga belum muncul satupun.

[caption id="attachment_77002" align="alignnone" width="375" caption="Tarian Lumba - Lumba Kiluan"]
12906690691386030347
12906690691386030347
[/caption]

Dan tiba - tiba saya dikejutkan dengan suara siulan khas lumba lumba sambil sesekali berlompatan diatas permukaan laut. Waw,...segerombolan lumba lumba siap memanjakan mata saya, dan saya langsung sigap jeprat - jepret Tarian Indah Lumba - lumba Kiluan.

Warna-warni Terumbu Karang Kiluan

Di Teluk Kiluan, Lampung selain dapat menyaksikan tarian lumba-lumba kita juga dapat menikmati terumbu karang. Keindahannya yang cukup menawan membuat saya tertarik untuk mengabadikan kedalam bidikan kamera saya.

[caption id="attachment_77003" align="alignnone" width="502" caption="Pesona Indah Bawah Laut Kiluan"]
1290669122716559932
1290669122716559932
[/caption]

Lagi-lagi Pak Solihin adalah pembimbing yang luar biasa, saya diajak menjelajahi keindahan terumbu karang dan ekosistem bawah laut Kiluan yang sangat luar biasa indahnya. Dengan rasa sedikit takut saya terus berusaha menenangkan diri agar tidak panik, itulah nasehat yang disampaikan pak Solihin kepada saya.

Puas menikmati indahnya surga Teluk Kiluan, saya segera menuju ke rumah bapak Solihin untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta. Saya sangat terkesan dengan kehidupan para warga Pesisir Pantai yang bisa setiap saat menikmati keindahan surgawi seperti teluk Kiluan di Lampung ini.

Sekitar pukul 14.00 saya berpamitan dengan keluarga bapak Solihin, kemudian saya diantarkan menuju desa perbatasan untuk menuju Pelabuhan Bakauheuni.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang, saya sampai di Pelabuhan dan menunggu kapal menuju pelabuhan Merak, Jakarta.

Saatnya untuk kembali ke Jakarta………….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun