Mohon tunggu...
Sofya Rahmah
Sofya Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi pendidikan biologi

Halo semua ✨️ Selamat membaca 🌷

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengapa Ilmu Sosial dan Meteorologi Penting dalam Menghadapi Perubahan Iklim?

4 Januari 2025   07:15 Diperbarui: 4 Januari 2025   07:37 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Cuaca Mendung (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Dalam menerapkan konsep Burhani ke dalam pengalaman pribadi saya, ada satu momen yang sangat berkesan. Saya telah merencanakan sebuah liburan yang telah lama saya nantikan. Sebelum keberangkatan, saya dengan teliti memeriksa ramalan cuaca di internet untuk memastikan kondisi pada hari yang telah saya pilih. Berdasarkan informasi yang saya terima, hari itu diprediksi akan cerah dan hangat, sehingga saya merasa percaya diri bahwa perjalanan liburan saya akan berjalan dengan lancar. Namun, ketika akhirnya tiba hari yang dinantikan, cuaca justru menunjukkan realitas yang berbeda. Langit mendung dan hujan deras mulai turun, mengganggu rencana liburan saya. Dalam situasi ini, saya terpaksa mencari cara untuk beradaptasi dengan kondisi yang tidak terduga tersebut.

Pendekatan Irfani 

Dalam pendekatan Irfani, terdapat beberapa nilai penting yang dapat diambil dari Surat Al-Furqan ayat 48 adalah 

1.Keterbatasan manusia, manusia memiliki kemampuan untuk merencanakan dengan matang, hanya Allah yang memiliki kendali penuh atas cuaca dan alam. Hal ini mengingatkan kita untuk bersikap tawakal dan rendah hati dalam menghadapi kenyataan yang ada.

2. Pentingnya iman dan kepercayaan. Ketika rencana kita terganggu, kita perlu meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Oleh karena itu, kita diajak untuk tetap tenang dan selalu mencari kebaikan dalam setiap situasi yang kita hadapi.

3.Merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah. Perubahan cuaca, misalnya, bisa kita lihat sebagai salah satu manifestasi dari kekuasaan-Nya. Dalam hal ini, kita diperintahkan untuk merenungi dan menghargai ciptaan-Nya dengan penuh syukur..

Pendekatan paradigma integrasi ini mengharuskan adanya kolaborasi antara para ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat sipil. Dari sudut pandang agama, kita diajarkan untuk mengakui kuasa Allah atas alam, bersikap tawakal dan rendah hati, serta merenungkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Dengan cara ini, kita dapat merancang strategi adaptasi dan mitigasi yang lebih efektif serta mengedukasi masyarakat tentang isu perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun