Meningkatnya akses terhadap materi keagamaan digital telah menciptakan tantangan terkait kualitas dan keakuratan informasi. Informasi keagamaan yang tersedia di Internet belum tentu terverifikasi atau berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran ajaran yang tidak akurat atau salah. Penting bagi pengguna untuk memverifikasi informasi dari sumber terpercaya dan otoritatif.
2. Hilangnya aspek sosial dalam ibadah :
Meskipun teknologi telah memungkinkan penyelenggaraan ibadah dan kegiatan keagamaan secara virtual, ada kekhawatiran bahwa aspek sosial dari ibadah dan pengalaman fisik akan hilang. Banyak yang berpendapat bahwa pertemuan tatap muka dan interaksi tatap muka dalam kegiatan keagamaan tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh pengalaman virtual.
3. Privasi dan Keamanan :
Penggunaan platform digital untuk kegiatan keagamaan juga menimbulkan masalah privasi dan keamanan. Data pribadi dan informasi sensitif yang dibagikan selama forum dan layanan ibadah online dapat diretas dan disalahgunakan. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk melindungi informasi pribadi mereka dan menggunakan platform yang aman.
4. Kesenjangan Digital :
Teknologi menawarkan banyak manfaat, namun tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya digital. Kesenjangan digital dapat menyebabkan kesenjangan dalam akses terhadap materi keagamaan dan partisipasi dalam komunitas keagamaan online. Bagi organisasi keagamaan, sulit untuk memastikan akses yang setara bagi seluruh anggota masyarakat, terlepas dari keterbatasan teknologiÂ
Referensi :Â
Bahri, A., & Lubis, M. (2019). Internet dan Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Muslim: Sebuah Kajian Psikologi Agama. Jurnal Ilmiah Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 6(2), 137-152
Salim, F. (2019). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembelajaran Agama Islam. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 3(2), 235-246.
Amirudin, N. (2019). Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Digital. Prosiding Seminar Nasional Prodi PAI UMP, 181--192.