Mohon tunggu...
Sofiya Hasanah
Sofiya Hasanah Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan womanpreneur

Perempuan berdaulat yang mengisi waktu kosong dengan karya. Agar tidak tertinggal, mari kita berdaya bersama-sama.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Refleksi Diri Perempuan di Usia 27 Tahun, Pernahkah Kalian Begini?

27 Juli 2023   14:02 Diperbarui: 27 Juli 2023   18:49 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan mempunyai hak penuh dalam memilih jalan hidupnya, pun tentang pernikahan. Tidak ada yang berhak memprotes dan menyalahkan atas pilihan perempuan. Karena, dibalik pilihan, ada alasan.


Manusia Memiliki Keberuntungan Yang Berbeda
Setelah saya lulus sarjana, teman saya pernah mengeluh dan membandingkan "pengen jadi kamu, enak nggak ada beban kerjaan"

Mungkin dari teman-teman pernah juga ya mengalami hal serupa, mendapat curhatan dan membandingkannya dengan hidup kita. Yuk kita bedah dimana titik tumpunya.

Teman saya ini dia adalah pekerja kantoran yang notabene: berangkat pagi pulang sore, tiap akhir bulan harus closing, mencapai target, tapi..... gaji tetap, tunjangan ada, bonus bulanan ada, jarak rumah-kantor amat sangat dekat (5 menit sampai). Sementara, saat itu saya memutuskan untuk membuka toko baju, yang tiap harinya: berangkat pagi pulang malam, penjualan tiap hari tidak menentu, beban gaji untuk karyawan, cost belanjaan yang kadang nyicil dulu, dan jarak dari rumah-toko sekitar 20 menitan.

Orang luar hanya melihat kita dari sisi "enak" nya saja, padahal  dibalik itu kita semua mempunyai challenge and survival tersendiri. Semenjak itu, saya mulai belajar tentang arti sebuah resiko terhadap apa yang kita putuskan. Kita harus sadar betul kalau setiap pilihan yang kita jalani pasti mengandung resiko. Mau tidak mau kita harus terima karena bagaimanapun kita adalah lakon utamanya. Jadi, sangat tidak relevan rasanya sesuatu yang sejak awal berbeda dikaitkan dan dibandingkan.


Tertinggal Bukan Berarti Terlambat
Teman-teman pasti pernah mendengar kutipan "nggak papa telat daripada nggak sama sekali". Analoginya begini:

Kelas masuk pukul 07.30 pagi, dihari itu ternyata kita baru bisa bangun dari tempat tidur jam 07.00, sementara jarak tempuh rumah-sekolah membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Kita dihadapkan pada dua pilihan. Memilih untuk berangkat dan telat masuk kelas lalu dimarahi guru, atau memilih untuk kembali melanjutkan tidur dan mengorbankan ilmu yang seharusnya kita dapat di hari itu.

Kutipan di atas mengisyaratkan bahwa kita harus memilih opsi yang pertama. Telat masuk kelas dan dimarahi guru, lalu mendapat ilmu dari mata pelajaran di hari itu.

Tidak ada yang sia-sia bukan?

Kutipan ini memberi peringatan kepada orang-orang agar tidak berhenti berproses. Jika hidup adalah ajang perlombaan balap lari, pasti kita semua selalu merasa kalah. Sebab akan ada yang "lebih-lebih" didepan kita. Padahal dibelakang kita pun ada peserta lain yang memandang sama dengan apa yang kita lihat di depan kita. Namun pahitnya, hidup bukan perlombaan. Tidak ada yang menang, juga tidak ada yang kalah.

Akan ada yang "lebih" dari kita, bagai pepatah "masih ada langit di atas langit". Apakah kita harus selalu melihat keatas? Tidak. Apakah kita harus melihat kebawah? Iya. Posisikan dirimu di tengah-tengahnya. Jadikan motivasi penyemangat ketika melihat keatas, petik manfaat baik nya. Jadikan dirimu untuk lebih bersyukur ketika melihat ke bawah. Potensi, minat, bakat, dan kemampuan yang kita miliki tidak akan membawa kita pada "menang dan kalah". Ini bukan tentang perlombaan, tapi tentang siapa yang mampu memaknai hidup yang bukan sekedar nafas, makan, dan terlelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun