Mohon tunggu...
Sofi Mahfudz
Sofi Mahfudz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Amatir

Suka Bisnis dan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berkah Tamu Berbuah Manisan Salak Pedas

11 Mei 2020   22:26 Diperbarui: 11 Mei 2020   22:43 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itu masih manfaat nutrisi yang terkandung. Belum bicara fungsi nutrisi lain yang ada di buah salak seperti beta karoten, flavonoid, tanin dan saponin. Yang tentunya banyak sekali manfaatnya.

Nah, karena hari ini kami ingin menikmati kudapan yang segar waktu berbuka puasa, akhirnya sebagian dari salak yang ada, saya buat sebagai; Manisan Salak Pedas.

Kata manisan dalam konteks ini secara spesifik mengacu ke buah-buahan yang direndam dalam air gula.

Karena, bagi sebagian orang tua di Jawa Timur, kata 'manisan' berarti hidangan atau camilan. Terserah apapun bentuknya. Bisa roti. Bisa soto. Terserah apapun yang penting sesuatu untuk dinikmati.

"Maeng pas mendayoh nang Pak RT, manisan-e opo?" [Tadi pas bertamu di Pak RT, hidangannya apa?]. Itu adalah contoh penggunaan kata 'manisan'.

Sejarah dan Perbedaan Manisan

Teknik mengolah buah menjadi  manisan sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Ini adalah cara yang ditempuh untuk membuat buah-buahan awet.

Sebelum gula mulai tersebar pada abad ke-7 Masehi, orang-orang jaman dulu mengawetkan buah-buahan dengan cara melapisinya dengan madu.

Bertahun tahun berikutnya, setelah gula ditemukan, terjadi perkembangan dan inovasi dalam membuat manisan. Jadinya, beda negara beda cara membuatnya.

Di negara kita, manisan dibuat dalam keadaan terendam cairan gula. Dan kita menikmati sirup gulanya juga.

Tapi di banyak negara lain, yang disebut manisan adalah buah-buahan yang direbus bersama gula. Kemudian gulanya dibiarkan mengkristal. Jika dimakan rasanya renyah. Makanya disebut candied fruit. Karena teksturnya seperti permen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun