Nah, ketika puasa, saat makan dan minum dibatasi hanya saat sahur dan buka saja, kita cenderung jadi mager. Betul tidak?
Inginnya tiduran, rebahan, males-malesan saja. Dari sahur sampai buka puasa. Alasannya lapar. Tidak bertenaga.
Padahal, bermalas-malasan saat puasa juga kurang baik. Sebaliknya, dengan berolahraga meski puasa, badan menjadi lebih sehat dan bugar.
Tentang waktu yang tepat untuk berolahraga, ada perbedaan pendapat  diantara para ahli.
Pendapat Pertama:
Ada ahli medis yang mengatakan bahwa waktu olahraga yang pas itu sore hari. Mendekati saat berbuka. Alasannya, jika kita merasa haus, kita bisa segera minum. Karena berdekatan dengan waktu berbuka.
Sedangkan intensitasnya juga disesuaikan. Jangan terlalu berat. Cukup yang ringan-ringan saja. Mengingat sudah seharian tubuh tidak mendapat asupan.
Sedang opsi olahraga di malam hari juga tidak dianjurkan. Mengingat saat berpuasa, tubuh rentan mengalami dehidrasi. Setiap selesei olahraga, metabolisme tubuh meningkat. Suhu tubuh menjadi lebih hangat. Nah, karena siangnya tubuh dehidrasi, malamnya tubuh menghangat setelah olahraga, akibatnya bisa mengganggu tidur. Dampak lanjutannya, bisa-bisa sahur jadi malas.
Pendapat Kedua:
Namun, ada juga ahli medis yang mengatakan bahwa sebaiknya olahraga dilakukan saat malam hari. Karena setelah selama 14 jam tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman, setelah berbuka, tubuh menjadi terhidrasi.
Penting juga diperhatikan, saat olahraga di malam hari, olahraganya tidak boleh langsung setelah berbuka. Harus dikasih jeda. Misalnya olahraganya setelah sholat Tarawih.