Di bulan ini, ada 2 agama yang merayakan momen istimewanya. Umat Islam dengan bulan Ramadhannya. Umat Budha dengan Hari Waisaknya.Keduanya membawa kegembiraan dan kebahagiaan untuk umat masing-masing yang merayakannya.
Tapi ada yang berbeda.
Tahun ini, pelaksanaan puasa  Ramadhan dan Hari Waisak dirayakan dalam nuansa yang berbeda. Akibat Corona.
Situasi Ramadhan
Biasanya, saat bulan Ramadhan tiba, di beberapa penjuru negeri semarak oleh nuansa Ramadhan.
Masjid, Surau ramai oleh orang-orang yang tarawih. Setiap malam. Kemudian dilanjutkan dengan tadarusan. Dihiasi aneka suara petasan. Setelah sorenya, ada tradisi ngabuburit.
Sejak corona datang, suasana berubah. Untuk ukuran Bulan Ramadhan, masjid dan surau sekarang ini termasuk sepi. Tidak ada tarawih. Tidak ada kajian.
Masyarakat Muslim beribadah di rumah masing-masing. Semua dilakukan dalam rangka mengikuti anjuran social distancing.
Sebelas duabelas dengan Umat Islam. Umat Buddha hari ini juga merasakan hal yang sama.
Situasi Hari Waisak
Bisa jadi, ini pertama dalam sejarah Umat Budha di era modern. Bahwa  Peringatan Hari Raya Trisuci Waisak 2564BE/2020 M dilaksanakan dengan cara online.