Mohon tunggu...
Sofi Mahfudz
Sofi Mahfudz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Amatir

Suka Bisnis dan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merekatkan Silaturahmi Saat Ada Jarak, dari WA Hingga Kirim Hadiah

1 Mei 2020   21:49 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:01 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: media-marketing.com

Corona Dan Efek Sosialnya

Sepanjang yang saya tahu, baru kali ini lho ada perintah agar semua anggota masyarakat berdiam di rumah saja. Dan semua patuh. Kecuali yang harus  keluar karena terpaksa. 

Semua menyadari konsekuensinya. Jika keluar rumah dan ikut gabung di kerumunan, resikonya adalah berpeluang terpapar virus Covid-19. Ngeri, kan? 

Jadilah, semua aktifitas di luar rumah yang sifatnya menghimpun massa diliburkan. 

Yang sekolah, diganti dengan belajar di rumah. Yang bekerja di kantor dirubah caranya dengan work from home saja.

Akibat kebijakan ini, membuat banyak orang jarang bertatap muka. Baik dengan saudara atau rekan kerja. 

Untungnya, kita hidup di jaman saat teknologi sudah canggih. Tak akan kehabisan akal dan cara agar silaturrahmi tetap terjaga.
   
Caranya? 

 1.  Melakukan Virtual Meeting

Pertemuan lewat dunia maya sebenarnya sudah marak terjadi sebelum corona ada. Hadirnya WA, Skype, Gotomeeting sampai Zoom memberi pilihan alternatif yang bagus saat peluang bertemu fisik tidak memungkinkan. Semua pertemuan maya baik yang sifatnya personal atau bareng-bareng jadi bisa diwujudkan. 

WA salah satu aplikasi penghubung yang jadi primadona. Dengannya, kita tetap bisa ngobrol serius dengan teman kerja atau sekedar haha hihi saja. Bisa pakai fitur video call, WAG atau chat pribadi. 

Karena wabah corona ini, traffic penggunaan WA secara global meningkat tajam hingga 40%. Ini hasil riset dari perusahaan konsultan Kantar yang dilansir dari Techcrunch.com. 

Selama kurun waktu 10 hari, mulai 14-24 Maret 2020, Kantar telah melakukan survey kepada 25.000 responden yang tersebar di 30 negara.

Awal-awal virus corona mencuat, peningkatan trafic WA masih 27%. Kemudian terus melaju hingga di angka 40. Bahkan di Spanyol trafficnya menyentuh angka 70%. Luar biasa. 

Peningkatan traffic juga terjadi di aplikasi media sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook. Rata-rata peningkatannya 40% juga. Respondennya berada di rentang usia 18-34 tahun. 

Selain berkomunikasi secara intens via WA, kita juga bisa berkomunikasi dengan rekan kerja lewat aplikasi zoom. 

Enaknya jika memakai zoom, peserta yang ikut dalam 1 pertemuan bisa sampai 100 orang. Itu yang versi gratisnya. 

Yang versi berbayar bahkan bisa menampung sampai 1000 peserta. Syaratnya hanya membayar USD 19.99/bulan. 

Zoom adalah aplikasi yang sangat cocok untuk kita yang hendak melakukan rapat kerja atau belajar kelompok untuk siswa. 

Karena keunggulan ini, banyak orang yang memakai Zoom. Popularitasnya meningkat tajam. Pada Desember 2019, user-nya masih di angka 10 juta. Pada akhir Maret 2020, penggunanya mencapai angka 200 juta. Boom!

Nilai saham Zoom juga ikut meroket. Eric Yuan sebagai pemilik sekaligus CEO Zoom serta pemegang saham Zoom sebesar 19% meningkat kekayaannya sebesar 64 Triliun. Saat mayoritas penduduk dunia sedang berkesusahan, hartanya malah melonjak tajam. Kalau sudah rejekinya, memang nggak akan kemana-mana, ya. 

2. Merekat Silaturrahmi Dengan Hadiah

Selain keep in touch lewat kecanggihan teknologi, ada satu cara lain untuk merekatkan silaturrahmi dengan kerabat, partner bisnis atau rekan kerja.  Meski lama tidak berjumpa.

Caranya dengan saling memberi hadiah. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: 

Tahaduu takhabbuu...

[Hendaklah kalian saling memberi hadiah. Niscaya kalian saling mencintai]. (HR. Bukhori)

Misalnya, kita punya teman, sebut saja Bunga, yang punya bisnis cheescake. Kita bisa pesen paket cheesscake ke Bunga dan meminta Bunga untuk mengirimkannya ke teman kantor kita, John. Sebagai hadiah.

Meski kita tidak sekota dengan Bunga dan John, tapi kita tetap bisa saling memberi hadiah. Kan tinggal transfer saja. 

Percayalah, pasti John akan bahagia mendapat dessert cake dari temannya. Meski karena wabah jadi lama tidak bersua, silaturrahmi tetap terjaga. 

Tidak itu saja, Bunga, sebagai produsen cheesscake juga ikut bahagia. Karena salah satu customernya adalah temannya. Bunga melihatnya ini sebagai sebuah support dari temannya untuk bisnis yang dijalankannya. Yang sedikit banyak pasti terdampak oleh corona. 

See, satu langkah kita paling tidak membahagiakan 2 pihak sekaligus, John dan Bunga. Bisa jadi inilah yang disebut sebagai kindness is contagious. Bahwa kebaikan (berbagi) itu menular. 

Gimana, setuju nggak? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun