Mohon tunggu...
Sofi YR
Sofi YR Mohon Tunggu... -

Writing is my passion.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Anak Pemulung #1

9 Mei 2012   14:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Plastik, botol mineral, bungkus coklat...

Makanan!

di mana makanan?

andai ada sepotong roti

untuk keberuntunganku hari ini

tiba-tiba...

Apa yang kau cari di sini?

seorang wanita berdiri di hadapanku

Sa...saya tidak mencari apa-apa, bu

aku tergagap malu

Wanita itu menatapku

matanya yang menggelambir oleh usia

sarat dengan tanda tanya

Kalau tidak mencari apa-apa, lantas kenapa kau

aduk-aduk sampah itu?

ia bertanya lagi

Aku mendongak

kuamati figurnya

badannya berisi

sudah pasti ia makmur semasa hidupnya

Saya tidak mencari apa-apa

dustaku lagi

tidak kepadanya

tapi kepada usus di perutku

yang mulai meronta-ronta

Kau lapar?

wanita itu terus bertanya

Tidak, bu. Saya tidak lapar

Kelihatannya kau mencari-cari sesuatu

Saya tidak mencari apa-apa

ia memutar matanya

jelas tidak yakin dengan pendengarannya

Tunggu di sini, Nak

Biar kuambilkan untukmu sesuatu

ia menghilang

dan sejurus kemudian kembali

dengan segelas minuman surga

di tangannya

Minumlah, aku tahu kau lapar

Maaf, tapi saya tidak lapar

Sungguh?

tanyanya

nadanya penuh kasih

Tapi wajahmu lesu, minumlah

Terimakasih,tapi orangtua saya mengajari untuk tidak
meminta belas kasih dari orang lain

Kau tidak meminta belas kasih, Nak
Aku memberi, dan pemberian tidak boleh ditolak

maka aku menerimanya

aku memang lapar

dan memang itulah yang kuinginkan

ya,

aku masih ingat sekali

waktu itu umurku lima belas atau enam belas

hari sudah di ujung petang

layaknya gerimis menerpa tanah kerontang

segelas susu dari wanita itu

melambungkan semangatku

untuk kembali menelusuri tiap sudut kota Antah Berantah

untuk menyambung hidupku di balik onggokan sampah

untuk melanjutkan pendidikan demi masa depan cerah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun