Mohon tunggu...
SofialWidad
SofialWidad Mohon Tunggu... Penulis - Latahzan innalloha ma'ana

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Instagram : _sofialwidad

Selanjutnya

Tutup

Nature

Desa Jebung Lor Tidak Terjamah oleh Pencemaran

11 Juli 2021   09:12 Diperbarui: 11 Juli 2021   09:14 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Jendela Desa Kecil JEBUNG LOR (tidak terjamah oleh pencemaran)

Desaku adalah tempat yang masih paling asri dan tenang dari sebagian daerah yang ada di Kota Bondowoso. Mungkin bisa dibilang desaku ini adalah tempat yang hampir terpencil dari bagian kota Bondowoso, walaupun begitu aku bersyukur ada dan tinggal disini karena masih jauh dari pencemaran udara maupun pencemaran kadar air. 

Di desa ini udara pagi terasa udara pegunungan kabut pun dapat ditemukan di desa ini ketika masih pagi. Jika kalian mampir ke desa ini atau tinggal kalian pasti tau bagaimana kondisi air di desa ini. Jujur, air disini sangatlah jernih dan kita bisa meminumnya langsung dari kran tanpa takut sakit perut. Sungguh luar biasa bukan tempat seperti desaku ini jika kita bandingkan dan melihat kondisi Indonesia hari ini yang dimana pencemaran terjadi dimana-mana dan sampah yang semakin hari semakin banyak.

Desaku ini adalah desa yang memiliki nama desa JEBUNG LOR terletak di Kec. Tlogosari Kab. Bondowoso mayoritas penduduk disini bermata pencaharian sebagai seorang petani yang tekun, setiap hari mereka bekerja. A

da yang mebajak, menuai bibit-bibit padi, dan ada juga anak-anak kecil yang dengan riangnya bermain kesan-kesini bersama teman sebayanya.  Senyuman mereka membuatku bersyukur karena masa kecil mereka tidak hilang karena perkembangan jaman yang semakin hari semakin maju. ya... ada kalanya ajaran orang tua jaman dulu banyak benarnya yang harus selalu kita ingat dan kita jaga.

Desaku. tempat aku dibesarkan dengan sangat baik didalam keluarga yang sangat luar biasa hebat. Aku dilahirkan dari rahim seorang ibu yang bernama Indrawati dan bapak yang bernama Sayyadi, sungguhlah bangga menjadi anak dari ke2 orang tua seperti beliau-beliau yang tiada henti membimbing dan mengajarkan bagaimana berperilaku dan bertatakrama yang baik dan berbudi sopan santun. 

Aku adalah anak pertama jika ditanyakan ke beberapa orang yang ditemukan di desa ini mungkin kebanyakan dari mereka tidak akan tau aku seperti apa hanya yang mereka taunya "ow.. anaknya B.Indra sofi itu yaaa...." Haha aku bukanlah sosok yang terkenal dan populer dikalangan banyak orang dan teman-teman. Yah mungkin karena dari sifat kepribadianku yang introfert. 

Jujur aku bukanlah seorang yang ekstrofert yang memiliki banyak teman dan bisa bergaul dengan siapapun, yah mungkin aku terlalu nyaman hanya dengan ruang lingkup duniaku sendiri. Jadi, meskipun orang-orang tidak mengenal siapa aku dan bangaimana aku itu bukanlah masalah yang harus aku pikirkan yakan. "hey..apa peduli mereka tentangku".hehe

Desa Jebung Lor juga memiliki Pondok Pesantren yang sedang berkembang. disana ada sekolah Sore dan pagi. bukan hanya santri yang mengabdi saja yang bisa belajar dan menimba ilmu agama, tetapi anak-anak luar yang tidak mondok juga bisa menimba ilmu di pondok pesantren tersebut. yaitu sekolah sore (Madrasah Ibtidaiyah), sungguh menyenangkan bisa mengimbangi dan menambah pengetahuan umum dengan pengetahuan agama dari lingkungan pesantren. Dan ditambah pada saat tiba waktu malam anak-anak di desa Jebung Lor ini dapat langsung ditemukan di berbagai surau yang sedang belajar mengaji. Ada yang sudah lancar mengaji dan ada pula yang masih sampai di tahapan membaca iQro' (kitab kecil yang berisikan huru-huruf hijaiyah).

Tidak berhenti disini yang bisa aku ceritakan tentang desa Jebung Lor. Juga ada banyak hal yang menarik di desaku ini. Diantaranya keramahan warganya, kenapa? Dan kok bisa? Iya, warga desa Jebung Lor sangat memegang erat kekerabatan sepertihalnya orang Madura. bahasa warga desa Jebung Lor adalah bahasa Madura dan tradisi disini juga banyak yang mengikuti tradisi orang Madura bisa dibilang mengadopsi tradisi orang-orang Madura. 

Contoh kecilnya saat hari raya entah hari raya Idul Fitri maupun hari raya Idul Adha warga disini merayakannya dengan penuh suka cita dengan para tetangganya jika tidak ramai ketika 2 hari tertentu itu bukan warga Jebung Lor namanya.

Perbedaannya dengan Madura jika di Madura hari raya Idul Adha yang paling meriah dan mendapat antusias yang paling besar dari orang-orang disana. sedangkan disini di desa Jebung Lor adalah kebalikannya yaitu yang paling meriah dan paling mendapat antusias paling besar dari orang-orang (warga) yaitu terjadi ketika bertepatan pada hari raya Idul Fitri 1 syawal.

Keadaan perekonomian di desa Jebung Lor cukup baik. Mayoritas penduduknya berependidikan jenjang tamatan SD dan sebagian ada yang sampai jenjang tamatan SMA, ya karena di Desa Jebung Lor masih minimnya pengetahuan betapa pentingnya pendidikan di jaman ini mayoritas berpikiran bahwa "Sekolah tinggi-tinggi tidak akan menjamin hidup mapan dan berkecukupan." 

Pikiran inilah yang harusnya diganti karena sebenarnya jenjang pendidikan bukanlah ajang untuk menjamin hidup mapan dan bisa meraih jabatan yang tinggi melainkan pendidikan (bersekolah) adalah untuk menambah ilmu pengetahuan serta mengasah kemampuan yang kita miliki menjadikan semua itu bekal dalam menjalani hidup yang mandiri dan diharapkan agar lebih baik dari orang tua kita yang tidak bisa merasakan jenjang pendidikan yang mumpuni.

Selain berprofesi sebagai petani penduduk desa Jebung Lor ada juga sebagian berprofesi sebagai buruh tani, buruh bangunan, pedagang, dan pegawai negeri. Hal itulah yang menurut refrensi yang saya dapatkan pertumbuhan ekonomi di desa ini cukuplah baik, tetapi sungguh disayangkan tidak adanya ekonomi kreatif yang bisa saja menjadi media untuk mengembangkan kreatifitas para pemuda-pemudi, ibu-ibu rumah tangga di desa Jebung Lor ini yang dengan hal itu dapat membangun desa yang lebih maju dan bisa menghasilkan produk khas daerah sendiri. Yang bisa menjadi ikon pengenal khas daerah sendiri khususnya di kota Bondowoso.

Semoga saja kedepannya dapat terjawab oleh digantinya kepemimpinan desa yang baru yang bisa membawa desa Jebung Lor kearah yang lebih baik dan membangun. Dan dapat menambah fasilitas infrastruktur yang masih kurang terpenuhi saat ini, menjadikan desa ini mengejar ketertinggalan-ketertinggalan yang masih jauh dari daerah-daerah lain di kota Bondowoso dengan mengalokasikan dana desa yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada hal-hal yang tepat, berguna, membangun, dan memberikan fasilitas infrastruktur yang lebih baik dari pada saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun