Apa kamu sadar kenapa kita setelah makan biasanya mengantuk, dan terasa mulai malas untuk melakukan suatu pekerjaan?Â
  Ali (Terdiam sejenak dan geleng-geleng): Saya tidak tahu Ahmad. Lalu bagaimana, jadi kita sebaiknya makan secukupnya, ya? Tapi, kadang aku masih bingung. Kalau sudah lapar banget, kenapa kita nggak makan sampai kenyang saja sih? Bukankah itu sifat wajar manusiawi?
  Ahmad: Memang, perut kita bisa merasa lapar, Ali. Tapi makan yang berlebihan bisa menimbulkan banyak masalah, baik bagi tubuh maupun ibadah kita. Ketika perut kita terlalu kenyang, tubuh akan merasa lemas dan malas. Bahkan, bisa jadi kita sulit untuk beribadah dengan khusyuk. Coba kamu bayangkan, kalau kita makan terlalu banyak, perut kita penuh, kita jadi sulit dan malas bergerak, dan akhirnya kita malas untuk beribadah seperti shalat dan membaca Al-Qur'an.
  Ali: (Tersenyum sedikit malu) Oh, iya ya. Aku jadi paham sekarang kenapa saya sering mengantuk kalau sudah kenyang. Jadi, makan secukupnya itu nggak hanya baik untuk tubuh, tapi juga membantu ibadah kita lebih fokus.
  Ahmad: Betul sekali, kawan. Ada satu Hadist lagi yang mengatakan, "Perut adalah rumah bagi penyakit, dan lapar adalah obat bagi segala penyakit." (HR. Ibnu Majah) Makan berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk tidak makan sampai kenyang, agar tubuh tetap sehat.
  Ali: (Mengangguk) Jadi, makan secukupnya itu juga bisa mencegah penyakit, ya? Aku baru paham kalau makan berlebihan itu bukan hanya soal kenyamanan, tapi bisa merusak tubuh juga.
  Ahmad: Betul, Ali.Â
  Ali: Tapi, Setahu saya kesempatan itu tidak datang 2x kawan, bukannya aku berprasangka buruk pada Allah tapi selagi ada rezeki kenapa kita harus menolak, karena bagaimanapun kita tidak tau keadaan dan kehidupan esok seperti apa. Belum tentu besok kita bisa mendapatkan rezeki yang sama seperti hari ini atau bahkan nauzubillah kalau besok rezeki kita dibawah ini, karena yang saya pahami selagi Allah memberikan rezeki gunakan , manfaatkan sebaik mungkin dan habiskan dengan cara yang baik, maka Allah akan memberi dan mengganti kembali rezeki tersebut.
  Ahmad (terdiam dengan tidak habis pikir, mengapa temannya bisa berpikir sejauh itu): Bagaimana kamu bisa berpikir seperti itu?Â
  Ali: jadi ginii kawan, saya memang tidak begitu banyak mengerti ilmu agama, ibarat kita memiliki 1 ilmu, nah 1 ilmu tadi kita amalkan, maka Allah akan memberikan kita ilmu-ilmu baru yang belum kita ketahui, sedangkan sebaliknya kalau kita memiliki 1 ilmu tapi tidak dimanfaatkan maka ilmu kita ya cuma itu-itu saja kawan, dengan kata lain Allah tidak memberikan kita ilmu baru.Â
  Ahmad: Saya paham dengan kebingungan-mu Ali. Jadi gini, Islam mengajarkan kita untuk menjaga keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam soal makan. Kita tidak perlu khawatir tentang rezeki, karena rezeki sudah Allah beri sesuai porsinya masing-masing. Yang penting kita selalu berprasangka baik dan yakin pada Allah bahwa besok kita akan dapat rezeki yang lebih baik dari ini, kalaupun semisal na'udzubillah besok rezeki kita dibawah hari ini, ya berarti itu sebuah ujian dari Allah bagaimana kita agar bisa senantiasa mensyukuri nikmat dari-Nya. Bukan saya tidak bersyukur ketika bisa makan lebih tapi malah memilih makan dengan secukupnya. Saya hanya mengikuti Ajaran sunnah Rasulullah tentang menganjurkan kita makan dengan bijak, tidak berlebihan, agar tubuh kita tetap sehat dan kita bisa lebih mudah menjalankan ibadah. Bahkan, makan dengan cara yang seimbang bisa mendatangkan keberkahan dalam hidup kita, toh mengikuti Sunnah Rasulullah Saw tidak akan merugikan kita, bukan? Justru memberikan kita pahala untuk menjadi tabungan akhirat kelak. Kita juga perlu Ingat, bahwa Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk makan dengan tangan kanan, menikmati makanan dengan rasa syukur, dan tidak membuang-buang makanan.Â