Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Berkenalan dengan "Depersonalization Disorder"

25 Desember 2018   21:07 Diperbarui: 25 Desember 2018   21:21 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nobody realizes that some people expend tremendous energy merely to be normal. –albert camus

Pernahkah anda menonton film 'inception' karya Christopher Nolan? Dalam film tersebut terdapat seorang tokoh wanita bernama Mal Cobb. Ia dan suaminya seringkali pergi ke alam mimpi hingga pada akhirnya ia tidak dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang mimpi. Ia merasa bahwa ia tinggal dalam alam mimpi dan merasa lingkungan sekitarnya tidak nyata.

Film tersebut memanglah sebuah film fiksi, namun tahukah anda, ternyata di dunia ini memang ada gangguan mental serupa?  Gangguan mental tersebut biasa dikenal dengan nama depersonalization disorder atau gangguan depersonalisasi. Lalu, apa sebenarnya depersonalization disorder itu? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Penasaran? Mari kita simak jawabannya berikut ini!

Apa itu depersonalization disorder?

Menurut World Health Organization (WHO) depersonalization disorder (DPD) atau gangguan depersonalisasi di mana penderita mengeluh bahwa aktivitas mental, tubuh, dan / atau lingkungannya berubah dalam kualitasnya, sehingga menjadi tidak nyata, jauh, atau terotomatisasi. Hal tersebut terjadi pada diri sendiri (depersonalisasi) dan lingkungan (derealization).

Penderita gangguan ini kerap merasa mampu mengamati diri sendiri dari luar tubuh atau merasa bahwa lingkungan sekitar tidaklah nyata, atau bahkan keduanya. Menurut penelitian, gangguan ini biasanya dimulai pada rentang usia 15-30 tahun dan jarang ditemukan pada usia di atas 40 tahun. 

Gangguan ini juga berpotensi lebih besar terjadi pada orang yang memiliki pengalaman traumatis atau setelah mengalami stress berat, seperti kecelakaan atau situasi yang berbahaya.

Apa penyebab dari DPD?

Sangat disayangkan, penyebab utama depersonalization disorder belum bisa ditentukan. Seperti gangguan disosiatif lainnya, gangguan depersonalisasi sering dipicu oleh stres hebat atau peristiwa traumatis yang dialami atau disaksikan oleh orang tersebut.

Misalnya, perang, pelecehan, kecelakaan, bencana, atau kekerasan ekstrem . Selain itu, gangguan ini juga dapat dihubungkan dengan ketidakseimbangan pembawa pesan kimia otak tertentu (neurotransmitter).

Dalam beberapa kasus lainnya, gangguan ini muncul dengan sendiriya tanpa sebab yang jelas, meskipun terkadang dipicu oleh rasa takut akan depersonalisasi. Sedangkan pada kasus depersonalisasi sementara yang terjadi pada individu sehat, psikiater ternama, Noyes dan Keltti, menyebutkan bahwa hal tersebut dapat terjadi jika seseorang kelelahan, selama atau setelah keracunan alkohol atau obat-obatan, dan dalam situasi bahaya serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun