Mohon tunggu...
Sofian Pian
Sofian Pian Mohon Tunggu... Human Resources - pns, pedagang kecil dan lelaki penikmat senja, diteluk palu

pns, pedagang kecil dan lelaki penikmat senja, diteluk palu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Frasa, Literasi Jalanan, dan Literasi

2 Juli 2024   19:39 Diperbarui: 3 Juli 2024   16:00 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, literasi jalanan mencerminkan perasaan atau pandangan dari kelompok tertentu dalam masyarakat terhadap isu-isu yang mereka anggap penting. Frasa-frasa yang ditampilkan dalam literasi jalanan bisa mempengaruhi opini publik atau memicu diskusi tentang isu-isu tertentu dalam masyarakat.

Dengan demikian, frasa dan literasi jalanan bukan hanya sekadar bentuk komunikasi, tetapi juga cermin dari dinamika budaya dan ekspresi sosial di ruang publik.

Literasi jalanan bagi penguatan pembelajaran disatuan pendidikan Menengah

Mengintegrasikan literasi jalanan ke dalam pembelajaran di satuan pendidikan menengah seperti SMA dan SMK dapat memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal mempersiapkan siswa untuk menghadapi kehidupan nyata. 

Misalnya, Penguatan Karakter dan Etika melalui pengalaman hidup jalanan untuk mengajarkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kerja keras. Ini bisa dilakukan melalui cerita atau studi kasus orang-orang yang sukses meskipun berasal dari latar belakang yang sulit.

Dalam implementasi kurikulum merdeka, 'tema; dalam kata-kata di leterasi jalanan bisa dilakukan melalui pendekatan Interdisipliner melalui berbagai mata pelajaran seperti bahasa Indonesia, matematika, ekonomi, dan pendidikan karakter. 

Melalui kegiatan Ekstrakurikuler, kegiatan seperti debat, layanan masyarakat yang memungkinkan siswa untuk menerapkan keterampilan jalanan. 

Kolaborasi dengan Komunitas, dimana mengajak pelaku usaha lokal, LSM, dan tokoh masyarakat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan siswa.

Dengan mengintegrasikan literasi jalanan (pendekatan tematik) dalam pendidikan SMA dan SMK melalui kurikulum mata pelajaran tidak hanya membuat pembelajaran lebih relevan dan kontekstual, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi tantangan dijalanan hidupnya, dunia nyata. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun