Mohon tunggu...
Sofiandy Zakaria
Sofiandy Zakaria Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan PNS Badan Pengembangan SDM Dep. KIMPRASWIL/ Dep. PU. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP-UMJ 1989-2022. Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2007-2022

Menulis ,Olah raga berenang dan jalan kaki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Paradoks Rungkad

30 Agustus 2023   09:46 Diperbarui: 1 September 2023   08:45 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kosakata bahasa Sunda istilah rungkad  berarti pohon ukuran besar yang tumbang, roboh, dan tercerabut hingga ke akar-akarnya. Penyebabnya bisa jadi karena akar pohon dimakan rayap di dalam tanah. 

Orang Sunda menyebut rayap tanah adalah rinyuh. Kemungkinan lain pohon tumbang karena sudah rapuh termakan usia. Atau karena faktor cuaca seperti hujan lebat yang  disertai angin kencang yang terus menerus. Akibat cuaca buruk demikian biasanya banyak pohon rungkad. 

Kejadian pohon rungkad pun mengingatkan manusia tentang pentingnya kewaspadaan terhadap diri dan pemeliharaan kelestarian lingkungannya.

Musibah atau malapetaka terhadap manusia dan lingkungannya  bisa saja terjadi tiba-tiba tanpa terduga. Bahkan musibah bisa terjadi dalam waktu berkepanjangan, seperti: musim panas akan menimbulkan kekeringan dan musim hujan akan mengakibatkan banjir dan longsor di mana-mana. 

Kemungkinan gagal panen berbagai tanaman pun berpotensi menimbulkan selain kerugian materi bisa juga menimbulkan kelangkaan makanan. Terutama di kalangan para petani kelas bawah di daerah-daerah perdesaan.

Kejadian  pohon-pohon rungkad sesungguhnya bisa diantisipasi dan diprediksi, namun kecenderungan lengah dan lalai pikiran dan emosi manusia, kejadian tersebut seolah-olah terjadi  tiba-tiba dan berulang-ulang, terkesan tanpa penanganan memadai secara tuntas. 

Jika istilah rungkad dimaknai lebih luas, kira-kira berarti kegagalan atau kebangkrutan segala usaha karena keteledoran atau kelalaian manusia. 

Tidak sedikit  orang yang mengalami rungkad akan mengalami kesedihan, penyesalan mendalam serta terpuruk berlarut-larut. 

Bisa jadi yang bersangkutan akan mengalami patah semangat dan  sulit bangkit kembali, bahkan mungkin berujung mengalami gangguan mental berat, seperti stres atau depresi.

Rungkad tidak hanya sebatas diksi yang menggambarkan  perasaan seseorang yang hancur lebur atau ambyar  karena sakit hati dalam masalah percintaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun