Mohon tunggu...
Sofiandy Zakaria
Sofiandy Zakaria Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan PNS Badan Pengembangan SDM Dep. KIMPRASWIL/ Dep. PU. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP-UMJ 1989-2022. Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2007-2022

Olah raga dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asgar

25 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 25 Januari 2025   19:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di kota-kota,  kios cukur rambut diberi nama barber shop. Terkesan lebih keren,  menarik, gaul dan  mencitrakan go internasional. Ruangan dalam kios cukur rambut asgar  pun banyak yang sudah mengikuti  kebutuhan dan tuntutan konsumennya: lebih bersih, rapih, harum dan nyaman. Bikin betah para pengunjungnya. Bahkan sudah banyak tempat cukur rambut yang sudah dilengkapi dengan perangkat audio musik, free wify, AC dan tempat duduk untuk  bermain anak-anak. Tukang cukur masa kini banyak pula yang punya akun di platform instagram:  memasang status sambil beriklan. Banyak yang berhasil dan punya pelanggan tetap kalangan menegah ke atas. Tapi tidak sedikit juga yang usahanya begitu begitu saja. Bahkan tidak sedikit yang bangkrut dan harus pulang kampung. Tanpa punya mata pencaharian tetap lagi.

 

Sol Sepatu 

Warga asgar  banyak perantau tangguh, ulet,  disiplin tinggi dan hidup prihatin: dalam hal reparasi sepatu. Layaknya tukang cukur tempo dulu. Banyak tukang sol sepatu yang rutin tiap hari jalan kaki, keluar masuk  dari gang  ke gang di perkampungan kota.

Tukang sol sepatu pejalan kaki pun banyak  yang sudah hijrah . Mangkal tidak hanya di pasar-pasar tradisional. Sudah banyak yang sewa tempat  di pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan  modern dan bergengsi, seperti di mall-mall. Mereka punya bos besar. Yang punya banyak duit. Sementara tukang cukurnya  banyak yang masih  sebagai buruh atau kuli.  

Suara Asgar muda

Di bidang seni musik, Garut semakin terkenal dengan munculnya band genre rock metal yang menamakan diri  Voice of Baceprot.  Telah membawa nama Garut ke kancah internasional. Band yang terdiri dari tiga orang perempuan muda berlatar belakang madrasah ini, bisa mendunia berkat bakat, kerja keras, keberanian.

Stasiun TV BBC pun  telah mengulas luas tentang keberhasilan group musik perempuan muda belia yang out of the box ini: kreatif dan inovatif. Tidak lagi terikat oleh aturan-aturan dan cara-cara berpikir dan bertindak konvesional yang  umumnya dilakukan banyak kaum perempuan, Suara Perempuan-perempaun  muda dari Garut ini menyeruak kepermukaan menuntut kepedulian, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran dan keadilan perlakuan dalam  pemberdayaan dan peningkatan kua

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun