Asgar alias Asli  atau Asal Garut. Kita sudah banyak tahu. Garut bukan hanya dikenal dan terkenal karena dodolnya saja. Oleh-oleh cemilan rasa manis yang menguasai pasar sejak puluhan tahun. Terutama karena pemilik usaha dodolnya yang tangguh.  Yang sadar akan dinamika persaingan dan kecenderungan  perilaku pelanggan  yang semakin dinamis dan kompleks.
Dewasa ini semakin jarang pembeli setia.  Pengusaha tidak bisa lagi hanya sekadar berdagang rutin. Hanya menunggu pembeli. Makanan jenis yang sama tumbuh kembang beragam rasa, warna, bentuk dan  kemasan yang semakin menarik perhatian. Kecepatan mencapai jangkauan distribusi dan kemudahan pembeli dalam memperoleh  segala barang dan jasa menjadi kunci keberhasilan dalam memperebutkan pembeli. Iklan-iklan kontemporer bukan hanya sekadar untuk menarik perhatian tapi juga harus mempertahankan, memelihara kesetiaan pembeli dan atau pelanggan secara benar dan jujur.
Dodol merek tertentu tetap tegar dan tidak gentar bersaing ditengah persaingan yang semakin gencar. Hanya merek tertentu yang bisa bertahan. Banyak merek lain yang gugur, tumbang dan bangkrut ditelan zaman bisnis serba bebas, terbuka dan sering menghalalkan segala cara.
Garut juga terkenal karena dombanya. Terutama  domba jantan yang badannya besar, kekar dan  bertanduk ranggaek. Sejak lama di Garut dan di Jawa Barat, terutama di perkampungan banyak orang yang memelihara domba Garut: jarang dijadikan untuk hewan kurban Idul Adha. Tapi  untuk diperlombakan dalam arena adu domba.
Dua ekor domba diadu kekuatan dengan cara saling menubruk langsung kepala dengan  kepala bagian depan. Kekalahan dalam adu domba ditentukan: kalau salah satu domba tersebut melarikan diri atau keluar dari arena pertandingan. Konon ada kalanya pula adu domba salah satunya atau dua-duanya mengalami kematian di tempat pertandingan.
Menurut penulusuran ChatGPT, pertandingan adu domba Garut, yang dikenal sebagai seni ketangkasan domba dianggap kontroversi dan  pernah dilarang: dianggap identik dengan penganiayaan hewan,  yang akrab disertai dengan kegiatan taruhan dan perjudian.
Walaupun sudah pernah dilarang, namun pertandingan adu domba yang sebenarnya masih saja banyak dilakukan di kalangan masyarakat khususnya di Garut dan di sebagian wilayah Jawa Barat. Bisa jadi istilah adu domba dalam dunia perpolitikan pun berawal dari tradisi adu domba Garut ini.
Garut pun terkenal dengan tukang cukurnya. Pada awalnya tukang cukur banyak  yang terbiasa berjalan kaki  dari kampung ke kampung. Ada juga tukang cukur yang biasa mangkal tetap di bawah pohon rindang.
Kini ada Persatuan Pangkas Rambut Garut (PPRG) yaitu wadah bagi para pencukur rambut asal Garut. Sebagai pengikat komunitas. Organisasi ini menaungi lebih dari 1.500 anggotanya. PPRG menjadi simbol solidaritas sekaligus sarana untuk meningkatkan keterampilan dan menjunjung tinggi kualitas layanan. Dengan ciri khas ramah, cekatan, dan harga terjangkau, tukang cukur Asgar kini tersebar di berbagai kota besar Indonesia. ( Muh Khamdan, Kompasiana com: 24 Januari 2025 18:30)