Mohon tunggu...
S.Hanna.
S.Hanna. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu..

Wiraswasta, ibu rumah tangga, senang membaca tentang politik dan dunia usaha serta berita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vaksin dan Risiko Kanker, Kenali Lebih Awal

25 April 2022   11:00 Diperbarui: 26 April 2022   11:20 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin dan risiko kanker. Sumber: Kompas.com

Bagi banyak para wanita, rasa nyeri di payudara bisa jadi membuat masalah. Sering para wanita  berpikir tentang kanker payudara. Apakah saya akan terkena kanker?

Ini tidak salah, karena kanker  dapat menyerang tanpa dapat diketahui. Tiba tiba saja kita ambruk dengan ketakutan yang mendalam.  Menyesali diri dan mungkin berpikir, kenapa dulu tidak divaksin. Kalau sudah didiagnosa kanker vaksin tidak berguna lagi. 

Kesadaran tentang perlunya Vaksina memang masih rendah. Salah satu sebab karena biayanya mahal.

Meski mampu dan punya uang, banyak yang tidak memilih untuk mendapatkan vaksin. Seperti yang terjadi pada seorang kerabat saya baru baru ini.  

Sebagai seorang pengusaha, demikian juga ibunya mempunyai usaha yang berkembang namun abai terhadap vaksin. Kaya tapi abai dengan HPV vaksin.

Baik dirinya sendiri maupun  anak perempuannya tidak pernah mendapatkan vaksin. 

Saya cukup terkejut ketika kerabat saya tersebut mendapat Penyakit kanker payudara dan mengalami kemoterapi.

Namun kemoterapi sia sia karena akhirnya meninggal dunia di rumah sakit kanker Dharmais.

Banyak cerita  sedih,  ketika seorang wanita mendapat kanker. Kita bisa melihat terhadap diri selebriti terkenal seperti Julia Perez. Ia meninggal tahun 2017 lalu karena kanker servik.

Artis lain juga bernasib sama. Ria Irawan, Erna Libby , Olga Syaputra, Yana Zein dan lainnya. Mereka mendapat kanker dan terlambat menyadari. Apakah karena kesibukan dan abai? Entahlah.

Abai dengan penyakit dan mungkin karena kesibukan sampai lupa bahayanya.

 “Sekitar 30% wanita bisa mengalami nyeri payudara, tidak terkait dengan gejala kanker, ” kata seorang ahli onkologi  di MIA Clinic Dr. Kleida M.

Di Vonis Kanker Membuat Stres dan Ketakutan. Foto /ilustrasi: honestdocs.id
Di Vonis Kanker Membuat Stres dan Ketakutan. Foto /ilustrasi: honestdocs.id

Tapi jika rasa sakit terlokalisasi di satu payudara terutama di area tertentu, terlebih lagi disertai dengan pembentukan nodul (kelenjar) harus segera diperiksa.

Awalnya, sel kanker tumbuh terbatas pada saluran atau lobulus biasanya tanpa gejala, dan memiliki sedikit kesempatan untuk menyebar (bermetastasis).

Seiring waktu, sel-sel kanker secara bertahap dapat berkembang dan menyerang jaringan payudara di sekitarnya.

Pengobatan kanker payudara bisa sangat efektif,  bila penyakit ini terdeteksi sejak dini.

Perawatan sejak awal menyelamatkan nyawa dengan mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker. 

Pada tahun 2020, 2,3 juta wanita di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker payudara dan 685.000 meninggal.

Pada akhir tahun 2020, total 7,8 juta wanita hidup telah didiagnosis menderita kanker payudara dalam lima tahun terakhir.

Kanker payudara bukanlah penyakit menular. Faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko kanker payudara, termasuk bertambahnya usia, obesitas, penggunaan alkohol yang berbahaya, riwayat keluarga kanker payudara, paparan radiasi,  merokok dan sebagainya.

Rajin berolahraga dan latihan fisik secara teratur salah satu cara pencegahannya.

Jenis kelamin wanita merupakan faktor risiko kanker payudara yang paling kuat. Hanya sekitar 0,5% hingga 1% kanker payudara terjadi pada pria. Perawatan kanker payudara pada pria harus juga mengikuti prinsip manajemen yang sama dengan wanita.

Secara umum, gejala kanker payudara meliputi: "Benjolan atau penebalan di payudara."

Sebanyak 90% benjolan payudara tidak ganas. Kelainan payudara non-kanker termasuk massa jinak seperti fibroadenoma dan kista atau mungkin juga infeksi biasa.

Kanker payudara bisa datang dalam berbagai bentuk, itulah sebabnya pemeriksaan medis menyeluruh penting dilakukan.

Kanker atau tumor ganas dapat menyebar ke organ lain,  paru-paru, hati, otak, dan tulang.

Perawatan kanker payudara bisa sangat efektif, jika dari awal dengan tingkat kelangsungan hidup 90 persen atau lebih baik.

Obat antikanker termasuk terapi endokrin (hormonal), kemoterapi, dan dalam beberapa kasus terapi biologis yang ditargetkan (antibodi).

Saat ini, sebagian besar kanker payudara dapat diobati dengan prosedur yang lebih kecil yang disebut lumpektomi, atau mastektomi parsial, di mana hanya tumor yang diangkat dari payudara.
Terapi Radiasi pada payudara biasanya diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kambuhnya kanker pada payudara.

Dengan adanya kewajiban dan gratis HPV di Indonesia, diharapkan generasi yang akan datang terutama wanita akan terjadi penurunan kasus kematian akibat kanker di Indonesia.

Vaksinasi yang dilakukan sendiri cukup mahal namun konon saat ini sedang terus berlangsung vaksin lain yang dikembangkan dan biayanya akan lebih murah.  Para peneliti di Amerika sedang melakukan penelitian mencari vaksin tersebut

Foto: news.gsu.org /New Georgia university

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun