Rajin berolahraga dan latihan fisik secara teratur salah satu cara pencegahannya.
Jenis kelamin wanita merupakan faktor risiko kanker payudara yang paling kuat. Hanya sekitar 0,5% hingga 1% kanker payudara terjadi pada pria. Perawatan kanker payudara pada pria harus juga mengikuti prinsip manajemen yang sama dengan wanita.
Secara umum, gejala kanker payudara meliputi: "Benjolan atau penebalan di payudara."
Sebanyak 90% benjolan payudara tidak ganas. Kelainan payudara non-kanker termasuk massa jinak seperti fibroadenoma dan kista atau mungkin juga infeksi biasa.
Kanker payudara bisa datang dalam berbagai bentuk, itulah sebabnya pemeriksaan medis menyeluruh penting dilakukan.
Kanker atau tumor ganas dapat menyebar ke organ lain, Â paru-paru, hati, otak, dan tulang.
Perawatan kanker payudara bisa sangat efektif, jika dari awal dengan tingkat kelangsungan hidup 90 persen atau lebih baik.
Obat antikanker termasuk terapi endokrin (hormonal), kemoterapi, dan dalam beberapa kasus terapi biologis yang ditargetkan (antibodi).
Saat ini, sebagian besar kanker payudara dapat diobati dengan prosedur yang lebih kecil yang disebut lumpektomi, atau mastektomi parsial, di mana hanya tumor yang diangkat dari payudara.
Terapi Radiasi pada payudara biasanya diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kambuhnya kanker pada payudara.
Dengan adanya kewajiban dan gratis HPV di Indonesia, diharapkan generasi yang akan datang terutama wanita akan terjadi penurunan kasus kematian akibat kanker di Indonesia.
Vaksinasi yang dilakukan sendiri cukup mahal namun konon saat ini sedang terus berlangsung vaksin lain yang dikembangkan dan biayanya akan lebih murah. Â Para peneliti di Amerika sedang melakukan penelitian mencari vaksin tersebut