Mohon tunggu...
S.Hanna.
S.Hanna. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu..

Wiraswasta, ibu rumah tangga, senang membaca tentang politik dan dunia usaha serta berita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rara Laris Manis Pawang Hujan, Kenapa Harus Dukun?

1 April 2022   09:45 Diperbarui: 1 April 2022   11:30 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Distrik Song Phi Nong, Suphan Buri, populer mengikat celana dalam janda  di ujung pohon.

Di wilayah utara, di beberapa daerah membawa sarung wanita atau menggantungnya di atap rumah dan di gudang.

Pilihan perawan untuk menanam serai saat ini telah menjadi wacana yang digunakan untuk bercanda atau mengejek di Thailand.


Masyarakat lama di mana laki-laki masih mengutamakan kesucian seksual daripada kesucian moral perempuan.

Di Cina Pemilik salah satu peradaban tertua di Asia dan memiliki kepercayaan yang terikat pada supranatural tidak memilih dukun, tapi  metode ilmiah  "Cara Menghentikan Hujan.

Ahli meteorologi Cina menganalisis statistik curah hujan kemungkinan  pada upacara pembukaan dan penutupan olympiade.

Cina  tidak  mengajak perawan melakukan upacara menanam serai, atau mbak Rara di Mandalika yang bertelanjang kaki.

 PT. WIKA juga  salah satu BUMN yang  percaya, kalau pengakuan Rara benar menggunakan metode Rara.

Cina modern menggunakan teknik ilmiah penyemaian awan , yang merupakan teknologi yang sama sama  kita ketahui dengan baik tentang hujan buatan.

Selama periode sebelum upacara pembukaan dan penutupan dua sampai tiga hari Olimpiade, pejabat Beijing akan meluncurkan roket kimia ke langit di atas Beijing.

Gulungan awan yang mengembun menjadi tetesan hujan atau menjauh wilayah udara Beijing selama Olympiade 2022 yang berjalan sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun